Are you okay?

146 22 1
                                    

"Cium aku," taerae menunjuk pipi kanannya, "Maka aku akan bernyanyi."

"Dasar gila!" Aku melepas tangannya dan menjauh darinya, mukaku terasa sedikit panas.

Taerae tertawa melihat reaksiku. Aku memandangnya sebal.

Kenapa aku seperti ini? Kenapa aku tiba-tiba mendekatinya dan merengek padanya?

"Hei, kenapa melamun." Mataku mengerjap.

Taerae mengibaskan tangannya didepan mukaku. "Kau baik-baik saja?" Tanyanya.

Aku mengangguk, berpura-pura sibuk membaca buku. Kenapa aku selalu salah tingkah didepannya?

"Sudah jam segini, sebaiknya kau pulang sebelum kemalaman." Kata Taerae.

Aku melihat jam yang menunjukkan pukul 7 malam. Aku setuju, aku mengambil tas dan ponselku.

"Akan kuantar." Ucap Taerae.

Aku tidak bisa menolak karna dia terus memaksa akhirnya aku setuju diantar sampai halte bus. Kami berjalan keluar dari kompleks apartemen menuju halte bus terdekat.

"Maaf karna aku sedikit ketus padamu di sekolah tadi." Taerae membuka suaranya.

Aku meliriknya. Ternyata bukan cuma perasaanku.

"Itu karna Park Gunwook tiba-tiba datang dan mengacaukan semuanya. Aku harus segera pergi agar bisa meredakan amarahku. Aku tidak ingin melampiaskan amarahku atau menyakitimu. Jadi, aku minta maaf." Jelas Taerae. Sepertinya dia benar-benar merasa bersalah dilihat dari wajahnya yang tertunduk.

Aku tersenyum.

"Baiklah, aku akan memaafkanmu kali ini, juga aku akan memarahi Gunwook karna menganggumu." Aku menepuk bahunya, menghibur.

"Aku tidak masalah diganggu olehnya, itu artinya dia merasa terancam olehku. Kupikir dia lawan yang seimbang." Taerae mengangkat kepalanya tersenyum menyebalkan.

"Seimbang apanya? Dilihat dari jauh pun badan Gunwook lebih besar darimu, kau seharusnya hati-hati."

"Hei, kau meremehkanku?" Taerae tidak terima.

"Bukan begitu," Aku berusaha menjelaskan tapi dia memotong perkataanku.

"Apanya yang bukan? Kau memang bermaksud begitu kok. Lagipula aku sadar dia lebih besar dan sepertinya lebih kuat dariku, maksudku bukan seimbang dalam hal itu."

"Lalu dalam hal apa?"

"Kau beneran tidak tau atau sedang berpura-pura? Apa aku harus menjelaskan padamu?" Taerae terlihat kesal.

"Kenapa kau marah? Aku beneran nggak tau kok!" Melihatnya kesal aku juga ikutan kesal.

"Sudah sampai, aku tidak bisa menemanimu menunggu bus karna Junhyeon akan datang." Taerae membalikkan badannya, pergi menjauh.

"Hei! Kenapa kau kesal begitu?!" Aku berteriak.

Taerae terus berjalan sambil melambaikan tangan tanpa menoleh kebelakang.

Aku bukannya tidak tau, aku hanya tidak yakin.



~••°°••~


Lalu besoknya aku kembali datang kerumah Taerae untuk mengerjakan tugas kelompok. Aku harap tugas kelompok ini tidak cepat berakhir karna bersama dengan Taerae menyenangkan dan membuatku nyaman.

Aku menekan bel rumah Taerae. Sekali, dua kali, pintu tak kunjung terbuka. Apa dia tidak dirumah?

"Kim Taerae! Kau didalam?" Aku mengetuk pintu rumahnya.

Sour Grapes | Kim Taerae ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang