Bab 8

3.7K 352 22
                                    

Happy Reading

_________________________

Keesokan harinya Freen kembali sekolah menggunakan motor kesayangannya, hari ini ia akan mulai mencoba untuk mendekati Becky.

Kemarin setelah ia meminta ijin oleh sang kakek, ternyata kakeknya mengijinkannya. Meskipun awalnya ia sendiri sedikit tidak yakin.

Setelah sampai di parkiran sekolah, ia melepaskan helm nya dan menaruh diatas motor. Freen langsung turun dari motornya, namun baru beberapa langkah tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Freen mengeluarkan ponselnya dari saku dan melihat nama seseorang yang sedang menelpon dirinya.

Beberapa saat kemudian barulah Freen mengangkat panggilan tersebut, dan mendengarkan suara seorang pria dari telepon tersebut.

"Freen, lo suka Becky kan?"

Ucapan pria di seberang telepon membuatnya terdiam, ia bingung bagaimana pria tersebut bisa mengetahuinya.

"Lo pasti bingung gue tau dari mana, tapi yang lebih penting gue cuma mau kasih tau lo kalau Cindy sahabatnya Becky itu pacarnya Arnon."
Jelas pria di ujung telepon.

Freen yang mendengarnya langsung mencengkeram erat ponselnya dan melihat keadaan sekitar sebelum ia membalas ucapan pria itu.

"Bagaimana lo bisa tau?"
Tanya Freen.

"Lo lupa? Gue sama Shane kan sering bersama Arnon."
Pria itu berkata dengan tenang.

Freen terdiam lagi mendengar penjelasan dari pria tersebut, dan secara tidak sengaja pandangan melihat ke arah Becky dan juga Cindy yang tengah berjalan bersama.

"Lo yakin dengan ucapan lo bas? Kirimkan semua buktinya kepada gue."
Ucap Freen.

Setelah memutuskan panggilannya, ia melihat beberapa foto yang dikirimkan oleh Bastian.

Freen terdiam setelah membaca pesan dari Bastian, ia tidak menyangka jika pria itu begitu peduli kepada dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Freen terdiam setelah membaca pesan dari Bastian, ia tidak menyangka jika pria itu begitu peduli kepada dirinya.

Ia pun membalas pesan pria tersebut dengan cepat, setelah itu ia harus segera menuju kelasnya.

Freen hanya membaca pesan pria tersebut dan langsung menyimpan ponselnya di saku, ia berjalan dengan langkah sedikit cepat menuju kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Freen hanya membaca pesan pria tersebut dan langsung menyimpan ponselnya di saku, ia berjalan dengan langkah sedikit cepat menuju kelasnya.

Didalam kelas, ia melihat Becky dan Cindy sedang duduk bersama. Ia melewati meja mereka, secara tidak sengaja Freen mendengar ucapan Cindy.

Freen duduk di mejanya dengan pikiran yang menerka-nerka ucapan Cindy tadi. "Gue harus ikutin mereka nanti malam." Gumam Freen sambil mengeluarkan kembali ponselnya.

Ia langsung mengirimkan pesan kepada Bastian, ia meminta pria itu untuk mengawasi Arnon.

•••

"Pokoknya lo harus ikut gue bec."
Ucap Cindy menatap Becky dengan serius.

"Kenapa cuma gue? Irin gak lo ajak juga?"
Becky bertanya dengan wajah yang bingung karena hanya dirinya yang diajak Cindy.

"Ayolah bec! Gue cuma mau pergi berdua sama lo. Nanti gue antar lo sampai rumah."
Cindy masih berusaha membujuk.

"Emm... nanti jam 7 malam ya, lo jemput gue."
Ucap Becky dengan sedikit ragu karena takut daddy-nya tidak mengijinkannya untuk keluar.

Saat kedua wanita tersebut terus mengobrol, terlihat seorang wanita sedang masuk kedalam kelas. Wanita itu berjalan menuju ke meja Becky dan Cindy.

"Kalian bahas apa?"
Tanya wanita itu dengan memicingkan matanya.

"Cuma bahas tentang Arnon, iya kan becc."
Jelas Cindy dengan wajah yang terlihat tenang.

"I-iya benar."
Sahut Becky dengan cepat meskipun sedikit terbata.

Irin masih melihat kedua wanita didepannya dengan tatapan curiga, "gue yakin bukan itu yang mereka bahas tadi." Batin Irin.

Irin segera berjalan menuju mejanya dan duduk di kursinya, ia menoleh ke belakang dan melihat Freen terus menatap ke arah Becky.

"Perasaan gue aja atau memang dari kemarin Freen terus melihat kearah Becky."
Batin Irin, yang mengamati Freen dengan serius.

Freen yang sadar jika ada yang mengawasi dirinya langsung berpura-pura membuka buku, ia juga terlihat membaca buku tersebut.

•••

Malam harinya Cindy benar-benar menjemput Becky ke rumahnya, beruntung karena ia pernah beberapa kali ke rumah Becky sehingga daddy-nya Becky mengijinkan mereka untuk keluar.

Cindy yang sedang mengemudikan mobilnya langsung melirik ke arah Becky sekilas. "Benar kan yang gue bilang, lo pasti di ijinkan."

"Gue memang di ijinkan, tapi gak boleh lewat jam 9 malam cin."
Jelas Becky yang entah mengapa merasa was-was.

"Tenang aja cuma sebentar."
Balas Cindy dengan santai.

Cindy mengajak Becky ke rumah temannya, ia beralasan jika temannya memiliki acara dan ia tidak enak jika hanya datang sendirian.

Cindy menghentikan mobilnya disebuah rumah yang terlihat minimalis, Becky mengedarkan pandangannya dan mengerutkan keningnya.

"Kok sepi cin? Rumahnya juga kenapa jauh dari pemukiman gitu?"
Tanya Becky dengan cepat.

"Sepi karena kita datang duluan bec, dan rumahnya memang begini karena jika bising tidak ada tetangga yang protes."
Cindy masih berusaha menjelaskan.

Becky keluar terlebih dahulu, ia melihat rumah tersebut memang masih terlihat bagus hanya saja tempatnya yang cukup jauh dari pemukiman.

Becky melihat ke belakang, disitu hanya ada jalanan yang sepi dan juga beberapa lampu jalanan yang menyala dengan sedikit redup.

"Ayo masuk bec."
Ajak Cindy sambil menarik tangan Becky untuk memasuki
rumah tersebut.

TBC

After Last Night (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang