Alvize terlihat murka ketika mendengar bahwa kemarin putranya datang untuk menemuinya, baru saja ia berniat menghubungi seseorang namun pelayan nya datang memberitahukan jika putranya kembali mendatangi nya
Beberapa saat kemudian terlihat seorang pria masuk dengan ditemani oleh wanita disampingnya, sedangkan Alvize yang melihatnya hanya menatap datar tanpa ekspresi apapun diwajahnya.
"Kenapa ayah memblokir semua kartu ATM ku."
Celetuk seorang pria tersebut."Memangnya kamu siapa?"
Alvize menjawab dengan tenang."Aku putra ayah!"
Pria itu terlihat protes."Sejak kapan? Saya tidak ingat mempunyai putra sepertimu."
"Ayah!!!"
Kesabaran pria tersebut telah habis.Alvize yang melihat putranya emosi hanya mengangkat sedikit sudut bibirnya dan menatap remeh. "Bukannya kamu sudah bahagia?" Alvize menjeda ucapannya dan melirik wanita di samping putranya, "dengan pelakor tersebut." Sambung Alvize.
"Ayah masih belum bisa menerima Kiara? Padahal kejadian itu sudah beberapa tahun yang lalu ayah!"
Alvize yang mendengar ucapan putranya tersebut langsung memalingkan wajahnya ke samping, sampai kapanpun ia tidak akan menerima wanita yang telah membuat cucu kesayangannya kehilangan kebahagiaan.
Sedangkan wanita yang bernama Kiara tersebut masih berusaha menampilkan wajahnya dengan senyumannya, meskipun didalam hatinya ia merasa kesal dengan pria tua dihadapannya.
"Aku cuma minta ayah jangan memblokir kartu ATM ku."
Lanjut putranya Alvize dengan nada yang sedikit lemah."Keluar Henry!"
Usir Alvize dengan keras."Ayah... Aku tidak bi~"
Alvize langsung memotong ucapan putranya. "Keluar sekarang! Atau hidup kalian berdua tidak akan pernah tenang." Ancamnya.
Henry meneguk ludahnya dengan kasar, ia tau ayahnya tidak pernah main-main dengan ucapannya. Secercah harapan mulai muncul ketika ia teringat masih memiliki seseorang.
"Dan jangan berani untuk muncul dihadapan Freen, ataupun mengusik hidupnya."
Lanjut Alvize yang ternyata tau isi pikiran putranya."Ayah tidak berhak melarang ku menemuinya! Bagaimanapun dia masih anak ku!"
Bentak Henry."Anak? Kau baru mengakuinya disaat butuh? Selama ini kau kemana? Sibuk dengan wanita disampingmu itu?"
Sindir Alvize sambil melirik wanita disamping putranya yang sepertinya telah terpancing emosi."Sudahlah mas, sebaiknya kita pergi saja daripada terus dihina."
Celetuk Kiara yang daritadi diam."Oke kami pergi!"
Putus Henry sambil menarik tangan istrinya pergi dari tempat tersebut.Sedangkan Alvize hanya menatap dengan datar kepergian dua orang tadi, ia tidak habis pikir kenapa putranya tersebut masih tidak sadar jika wanita disampingnya itu hanya mengincar hartanya.
•••
Freen bangun dengan nafas tersengal-sengal sehingga membuat Becky yang baru keluar dari kamar mandi menghampirinya dengan khawatir.
"Kamu kenapa?"
Tanya Becky yang hanya mengenakan bathrobe.Freen mengerjapkan matanya berkali-kali dan berusaha mengatur nafasnya, ia menatap mata Becky dengan dalam.
"Aku bermimpi buruk."
Jawab Freen dengan wajah takut."Kamu mimpi apa? Coba ceritakan pelan-pelan."
Ucap Becky sambil duduk disampingnya Freen.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Last Night (END)
FanfictionHidup seorang Becky sangat sempurna di mata orang lain, ia memiliki kedua sahabat dan kekasih yang perhatian kepadanya. namun apakah semuanya akan tetap berjalan seperti semula? jika sebuah ketulusan dibalas dengan penghianatan.