Bab 24

4.3K 320 13
                                    

Happy Reading

Becky yang mendengar cerita kakeknya Freen benar-benar merasa kasihan dengan Freen, ia tidak menyangka hidup Freen dulu sangat menyedihkan.

"Saya tidak habis pikir, kenapa ayahnya Freen setega itu."
Ucap Becky dengan wajah tidak terima.

"Saya juga bingung, tapi mungkin karena ia begitu tergila-gila dengan wanita tersebut."
Balas kakeknya Freen.

"Saya minta tolong kamu jangan bicarakan tentang hal ini kepada Freen."
Lanjut kakeknya Freen.

"Memangnya kenapa?"
Becky sedikit bingung kenapa kakeknya Freen melarangnya.

"Saya tidak ingin Freen kembali mengingat masalalu yang menyedihkan tersebut."

Becky menganggukan kepalanya, ia juga pastinya tidak ingin jika Freen kembali terpuruk dan sedih.

Becky melirik arloji di tangan kirinya, sepertinya ia sudah berbicara cukup lama dengan kakeknya Freen. Ia harus segera kembali karena tidak ingin membuat Freen menunggu lama.

"Kalau begitu saya permisi ya kek."

"Dimana Freen?"
Tanya kakeknya Freen.

"Dia sedang berada didepan."

"Saya ikut, saya ingin bertemu dengannya sebentar."
Ucap kakeknya Freen yang juga ikut berdiri.

Becky berjalan beriringan dengan kakeknya Freen, sesekali ia tersenyum mendengar cerita kakeknya Freen tentang Freen.

•••

Freen yang merasa bosan bermain dengan ponselnya akhirnya menyimpan ponselnya, ia mengedarkan pandangannya dan sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat seorang pria paruh baya yang sedikit familiar.

Pria itu terlihat bersikeras dengan penjaga didepan mansion, Freen yang penasaran akhirnya keluar dari mobilnya dan menghampiri pria tersebut.

"Saya ingin bertemu dengan ayah!"

Freen mengerutkan keningnya lagi ketika mendengarkan teriakan pria yang sadaritadi masih berusaha memaksa untuk masuk.

"Ada apa ya?"
Cetus Freen yang membuat mereka menoleh ke arah Freen.

"Freen? Ini papa nak."

Jantung Freen rasanya hampir lepas ketika mendengar pria dihadapannya mengaku sebagai papa nya, sedangkan Alvize yang baru keluar terkejut melihat putranya.

Alvize melangkahkan kakinya dengan cepat menghampiri Freen, Becky yang bingung ikut mempercepat langkahnya agar tidak tertinggal dari kakeknya Freen.

"Kenapa kalian bisa membiarkannya masuk kesini!"
Bentak Alvize kepada para penjaga.

Penjaga tersebut hanya menundukkan kepalanya, sedangkan pria tadi berusaha mendekati Freen namun Freen terus melangkahkan kakinya mundur.

"Papa kangen sama kamu nak."
Ucap pria tersebut dengan wajah yang menyesal.

"Becky! Bawa Freen masuk sekarang!"
Alvize berkata dengan tegas.

Becky dengan cepat menarik tangan Freen untuk masuk kedalam mansion kakeknya, Freen sendiri seperti kehilangan kesadarannya.

"Ngapain kamu harus kesini lagi!"
Bentak Alvize dengan wajah yang memerah karena emosi.

After Last Night (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang