Bab 7

3.7K 367 9
                                    

author ingin mengucapkan terimakasih untuk yang sudah sabar menunggu author up cerita ini, oh iya cerita ini gak sama 100% seperti di tiktok yaa.

Happy Reading

_________________________

Becky akhirnya menyudahi ceritanya ketika jam di dinding cafe tersebut menunjukkan pukul 4 sore, sedangkan Irin yang daritadi menyimak cerita Becky langsung membuka suaranya.

"Jadi lo masih belum putus dari pria brengsek itu!?"
Tanya Irin menaikan nada suaranya.

Becky menggelengkan kepalanya dengan lemah sambil berkata, "Gimana gue mau putus, kejadiannya saja baru tadi malam."

"Ya lo tetap harus putus! Mau gue temanin untuk bicara sama dia?"
Tawar Irin yang tidak ingin jika sahabatnya itu menemui pria brengsek itu sendirian.

"Nanti gue pikirkan Rin, gue masih butuh waktu."
Balas Becky sambil mengeluarkan uangnya untuk membayar minuman.

"Pokoknya lo gak boleh mikir terlalu lama, kalau ada apa-apa langsung bilang gua aja."
Irin berkata dengan serius.

Becky menganggukan kepalanya dan keluar dari cafe tersebut bersama dengan Irin, ia awalnya hendak menghubungi supir tetapi Irin menahan tangan Becky.

"Gue antar aja."
Ucap Irin dengan cepat.

Becky menerima tawaran Irin, ia akhirnya masuk kedalam mobil Irin. Selama di perjalanan mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

•••

Terlihat sebuah mobil Porsche berwarna kuning berhenti disebuah mansion yang kurang lebih besarnya sama seperti mansion sebelumnya.

Freen yang berada didalam mobilnya masih diam sambil berusaha mengumpulkan keberaniannya, ia juga tidak lupa mematikan mesin mobilnya terlebih dahulu.

Setelah bertemu dengan daddy-nya Becky, ia langsung menuju ke mansion kakeknya, karena ucapan daddy-nya Becky terus berputar-putar di kepalanya.

~Flashback on~

"Menurutmu saya akan menyetujui hubungan kalian?"
Tanya Levi setelah diam beberapa saat.

Freen dengan cepat menggelengkan kepalanya, Levi yang melihat respon dari wanita dihadapannya itu hanya mengangkat sudut bibirnya.

"Tentu saya akan menyetujui kamu, namun dengan satu syarat."
Levi berkata sambil menatap Freen dengan serius.

"Syarat apa?"
Tanya Freen yang penasaran.

"Asalkan putri saya bahagia dan aman bersama denganmu."

"Saya bisa!"
Freen memotong ucapan Levi dengan cepat.

"Benarkah begitu? Apa kamu yakin keluargamu tidak masalah?"
Levi kembali membuat pertanyaan yang sulit dijawab.

Sedangkan Freen langsung terdiam mendengar pertanyaan tersebut, ia bingung bagaimana cara menjawabnya. Keluarganya pasti tidak mudah menerimanya, terutama kakeknya.

After Last Night (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang