Bab 21

2.9K 310 12
                                    

Sepi ya komennya padahal tinggal beberapa part lagi ending 😔

_______________

"Gue tau siapa yang menyebabkan kakak gue kecelakaan."

Julian yang daritadi diam akhirnya membuka suaranya, sekarang mereka sedang berada didalam rumah Sebastian.

"Si...apa...?"
Tanya Petra disela isak tangisnya yang tidak bisa ia tahan lagi.

Freen melirik ke arah sepupun ya yang sedang menangis, ia menepuk bahu Petra agar pria itu merasa sedikit lebih baik.

"Cindy."

"Lo tau darimana?"
Freen bertanya kepada Julian.

"Gue sudah mencari taunya dari kemarin, gue bahkan sudah melacak keberadaan wanita itu."
Ucap Julian dengan tatapan lurus ke depan.

"Kalau begitu ayo kita laporkan ke polisi."
Usul Freen sambil mengeluarkan ponselnya.

"Jangan!" ucap Julian dengan cepat sambil menatap Freen. "Biar gue yang menyelesaikannya." Lanjut Julian.

"Kalian akan tau sendiri nanti, kalian mau ikut gue atau tidak?"
Tawar Julian yang telah bangkit dari duduknya.

Petra dengan cepat ikut bangkit, ia juga harus ikut memberikan pelajaran kepada orang yang telah membunuh Sebastian.

Freen yang awalnya ragu akhirnya ikut bangkit, ia mengikuti langkah Julian dan Petra yang berada tidak jauh dari dirinya.

"Kenapa gue merasa adeknya Sebastian sangat berbahaya."
Batin Freen yang melihat punggung Julian dari belakang.

Ketika sampai diluar, Julian mengajak mereka untuk ikut bersama dengannya saja. Freen awalnya menolak, tapi Julian menjelaskan jika mereka berangkat masing-masing akan sangat sulit, terlebih ia juga sadar bahwa tadi Freen dan Petra diikuti oleh seseorang.

Freen akhirnya mau tidak mau ikut bersama dengan Julian, ia duduk di kursi penumpang belakang, sedangkan Petra duduk disamping Julian.

"Kalian sangat dekat dengan Bastian?"
Julian bertanya sambil melirik ke Petra disampingnya.

"Iya dia pria yang baik."
Petra menjawab dengan suara yang sedikit serak karena menangis tadi.

Julian tersenyum tipis ketika mendengar ucapan pria disampingnya. "Lo benar, gue terkadang heran kenapa dia harus punya adek seperti gue."

Freen yang berada dibelakang tidak mengeluarkan suaranya, ia berusaha menyimak pembicaraan Julian dan juga Petra.

Hingga ponsel Freen berbunyi, ia melihat nama Becky tertera dilayar ponselnya. Dengan cepat ia langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Katanya cuma pergi sebentar? Kenapa sampai sekarang belum kembali juga? Kamu gapapa kan?"

Becky memberondong nya dengan banyak pertanyaan, ia dapat mendengar suara istrinya itu seperti khawatir dengan dirinya.

"Aku gapapa ayyy, sebentar lagi aku pulang. Kamu jangan kemana-mana ya."
Freen berkata dengan lembut, ia sengaja melarang Becky keluar karena takut istrinya kenapa-napa.

"Kalau dalam 30 menit kamu belum juga kembali, aku akan marah besar sama kamu."

Freen tersenyum mendengar ancaman istrinya tersebut, ia yakin itu hanya sebuah ancaman karena Becky tidak akan pernah bisa marah kepadanya.

"Iyaiya aku tutup dulu ya telponnya, lagi dijalan ini."

Setelah mendengar balasan dari Becky, ia langsung menutup panggilannya dan sedikit terheran-heran karena mobil yang Julian kendarai memasuki sebuah tempat terpencil yang cukup jauh dari pemukiman.

After Last Night (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang