Cindy yang sedang asik bermain dengan ponselnya langsung kaget ketika mendengar ada seseorang yang memasuki tempatnya, dengan cepat ia mengambil pisau yang berada di atas meja dan berjalan keluar untuk melihat siapa yang berani memasuki tempat persembunyiannya.
"Berani juga kalian kesini?"
Cindy menatap ketiga orang yang berada tidak jauh dari dirinya."Jangan coba-coba untuk mendekat! Atau pisau ini akan menggores tubuh kalian semua."
Ancam Cindy ketika melihat seorang pria berjalan dengan santai ke arahnya."Berhenti disana!"
Cindy masih berusaha mengancam.Freen dan Petra yang melihat Cindy membawa pisau hanya diam ditempatnya, mereka tidak mau berada dalam masalah. Sedangkan Julian terlihat tidak ada takutnya dan masih berjalan dengan tenang.
"Lo yang bunuh Bastian kan!?"
"Kalau iya kenapa!? Gak terima Lo!?"
Julian yang mendengar ucapan wanita didepannya semakin terpancing emosinya, dengan gerakan cepat ia mengambil pistol di saku jaketnya dan menembak ke arah kaki wanita didepannya.
Suara tembakan tersebut membuat Freen dan Petra terkejut, mereka berdua tidak menyangka jika pria yang bernama Julian itu mempunyai sebuah pistol.
"Arghhh!!!"
Pekik Cindy yang merasa kakinya sangat sakit.Cindy bahkan terduduk dan tidak bisa bangkit lagi karena tembakan Julian cukup membuatnya kesusahan, sedangkan Julian mendekati wanita tersebut dengan tenang.
"Kenapa lo bunuh kakak gue!?"
"Kakak lo?" Cindy terkejut dengan ucapan pria didepannya. "Gue gak tau dia kakak lo, dia juga yang salah karena ganggu rencana gue!"
"Julian sebaiknya kita hubungin polisi sekarang."
Usul Petra dengan sedikit takut."Lo berdua diam aja disana! Biar gue yang memberikan wanita ini pelajaran!"
Julian berbicara tanpa melihat ke arah Petra ataupun Freen.Julian menendang bahu Cindy tanpa merasa kasihan sedikitpun, ia menodongkan pistolnya ke arah Cindy dan bersiap untuk kembali menembak.
"Gue bukan orang baik, bagi gue nyawa harus dibalas dengan nyawa."
Ucap Julian dengan wajah datarnya.Petra dan Freen menutup mata mereka ketika suara tembakan kembali terdengar, Petra bahkan sudah terlihat sangat ketakutan.
Freen membuka matanya dengan perlahan-lahan, ia melihat keadaan Cindy sudah tidak bernyawa dengan darah yang berada disekitar tubuhnya.
"Lo benar-benar membunuhnya!? Lo benar-benar pria gila!"
Bukan Freen yang berbicara melainkan Petra.Julian berbalik ke arah Petra dengan wajah datarnya, ia berjalan mendekati Petra dan Freen.
Freen masih menatap pria dihadapannya dengan tidak percaya, ia melirik pakaian pria tersebut sedikit terkena darah Cindy.
Sedangkan Petra perlahan melangkahkan kakinya mundur hingga sampai di pojok, Julian terus melangkah mendekati Petra.
Julian menarik dagu Petra menggunakan tangannya yang lain. "Lo cukup menarik." Ucap Julian tiba-tiba.
"Gue tebak lo pasti sebelumnya punya perasaan terhadap kakak gue."
Tebak Julian yang telah menyimpan pistolnya di saku jaket."Gue bisa gantiin kakak gue."
Tawar Julian lagi sambil mengangkat sudut bibirnya.Petra yang mendengarnya langsung memalingkan wajahnya dengan kasar, ia akui jika pria dihadapannya juga cukup ganteng namun hanya terlihat sedikit lebih muda dari Bastian.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Last Night (END)
FanfictionHidup seorang Becky sangat sempurna di mata orang lain, ia memiliki kedua sahabat dan kekasih yang perhatian kepadanya. namun apakah semuanya akan tetap berjalan seperti semula? jika sebuah ketulusan dibalas dengan penghianatan.