Ketiga Belas: Lee

251 39 9
                                    

Suara dentuman musik yang menggema menghiasi atmosfer tegang dua pria yang sayangnya masih berbagi darah yang sama. Jayden dan Aiden, yeah.. their names sound similar.

Namun, fakta bahwa keduanya masih memiliki hubungan darah tidak menghentikan adanya perselisihan di antara mereka. Lagi, pertengkaran keduanya always about girls.

Aiden menatap tajam Jayden yang dengan santainya meminum cocktail miliknya. Laki-laki itu memang sudah gila—dengus Aiden dalam hati.

"Stop, looking at me like that," ujar Jayden merasa risih dengan tatapan sepupunya itu.

"Are you mad at me?" lanjut Jayden disertai kekehan ringan.

"Bagaimana aku tidak marah, you' re cheating on her." Suara Aiden menggebu, wajah pria itu sudah memerah efek dari alkohol yang diminumnya.

"Saya tidak berselingkuh, saya hanya membalas apa yang kalian berdua lakukan." Lagi-lagi Jayden meneguk minuman beralkohol di tangannya.

"Saya tidak sebodoh itu, saya jelas tau apa yang kalian— kamu dan Emma lakukan di belakang saya. Jadi, jangan berpura-pura bodoh Aiden Lee."

"Jangan mengada-ada dan memutar balikan fakta. Jangan pula membela dirimu yang bajingan itu." Jayden terkekeh, masih terlampau santai menghadapi Aiden.

"Bro, saya bukan kamu. Saya mengaku kalau saya memang tertarik dengan Eva, her twins. But, sebenarnya saya tidak tega membawa gadis lugu seperti dia masuk ke dalam masalah ini. Tapi, gadis itu cukup membantu."

"Kamu terobsesi dengan wanita saya, dan saya masih bisa mentolerir hal tersebut. Tetapi, kalian berdua sudah melewati batas, batas yang sengaja saya buat tinggi-tinggi." Aiden terdiam mendengar pernyataan Jayden, pria di depannya itu mengetahui segalanya—bahkan hal sekecil apapun.

"Berhenti membual Tuan Lee—"

"Jangan menyebut nama itu, nama terkutuk," potong Jayden.

Dua lelaki bernama Lee itu terdiam, bisingnya musik bar yang memekakkan telinga tidak membuat mereka berdua terganggu. Aiden terdiam dengan pemikirannya, begitu pula dengan Jayden.

Entah sudah berapa gelas alkohol yang masuk ke dalam tubuh dua laki-laki seumuran itu. Jayden dengan amarahnya mengetahui kekasihnya— Emma, memiliki hubungan terlarang dengan Aiden sejak tahun lalu. Aiden, laki-laki itu masih tidak bisa menerima fakta bahwa gadisnya, disakiti oleh pria seperti Jayden. Terlebih lagi, pria itu menggunakan gadis yang tidak tahu menahu tentang apapun menjadi alat pembalasan rasa sakitnya.

Sial, Jayden terlalu licik. Aiden tau bahwa laki-laki ini sudah memiliki rencana jangka panjang yang akan menyakiti gadisnya lebih dalam lagi.

"Jay, hentikan semua ini. Eva tidak mengerti apapun dalam masalah kita bertiga— aku, kau dan Emma, gadis itu tidak termasuk."

"Eva adalah separuh jiwa Emma. Jika Eva terluka, Emma juga akan merasakannya. Jadi berhenti Jay sebelum semakin banyak yang merasa sakit."

"Jangan sok menasihatiku, katakan itu semua kepada dirimu sendiri. Kau yang memulai, dan aku hanya mengikuti permainan yang telah kau buat." Cara bicara Jayden berubah, tidak seformal tadi, namun terdengar lebih tajam di pendengaran Aiden.

Jayden dan segala pemikirannya memang sulit dikalahkan. Bahkan orang-orang terlalu menyepelekan seorang Jayden Benjamin Lee— laki-laki yang tidak mau dan tidak menerima bahwa nama belakang yang dimilikinya adalah Lee, nama yang sangat Jayden benci.

  ***

Hai hai aku update.
Semoga suka ya.

Lapak surat cinta buat Jayden👉

Enjoyy

Can You Be Mine? (Jaemin Karina) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang