Kedelapan Belas: Ayo Berhenti, Jay!

271 41 3
                                    

Sebenarnya Eva tidak begitu terkejut mendengar fakta bahwa Jayden—orang yang ada di dalam pelukannya kini—adalah orang kaya, sebab Jayden memang selalu memakai barang yang harganya selangit. Namun, tetap saja ada rasa terkejut bahwa sebenarnya Jayden adalah pewaris keluarga Lee yang enggan melanjutkan usaha keluarganya——untuk saat ini tentunya.

Mengelus lembut rambut lelaki yang dengan nyaman memeluk perutnya itu, Eva masih terdiam, merenung memikirkan entah apapun itu. Jayden memang sering bertingkah seperti ini kepadanya, apalagi pria itu hampir setiap hari datang ke apartemen miliknya hingga terkadang Mara harus mengusir paksa lelaki ini.

"Kamu memikirkan apa? Wajahmu terlihat lebih serius dari biasanya kalau boleh jujur," ucap Jayden kembali mencari posisi yang nyaman di pelukan gadis itu.

"Hanya sedikit terkejut, mengetahui fakta bahwa orang yang ada di perlukanku saat ini adalah salah satu anggota keluarga Lee yang super kaya itu; dan juga calon suami seseorang," jawab Eva sekenanya.

"Untuk yang terakhir seharusnya aku tidak terkejut sih, padahal aku melihat kamu melamar saudaraku." Mendengar itu, Jayden mengeratkan pelukannya pada Eva.

Eva terkekeh pelan, "Jay, geli. Jangan seperti itu." Menatap gadis yang sudah dicintainya semenjak sekolah itu, Jayden mencuri kecup di bibir merona Eva. Aktris yang tengah naik daun itu terdiam, entah mengapa rasa sesak mulai menyerang, air mata yang coba ditahan keluar dengan bebasnya.

Lagi, Jayden memilih menempelkan bibirnya pada bibir Eva, bukan sebuah kecupan kecil, kali ini Jayden hanya menempelkan bibir keduanya. Laki-laki itu tidak berniat melumat atau apapun itu, dia hanya ingin menenangkan kondisi si kekasih hati. Air mata itu tetap luruh, membasahi pipi cantik milik Eva.

"Jangan menangis, aku tidak suka," ujar Jayden sembari menghapus air mata yang tetap mengalir itu.

Eva menggeleng, air matanya semakin deras saja. Mencoba menghalau rasa sesak yang ada, gadis itu malah semakin terisak.

"Aku, tidak bisa terus seperti ini. Jay, kau tau kalau aku sangat mencintaimu. Saat melihatmu datang ke rumah bersama Emma saat itu, aku sangat kagum. Aku menyukaimu, tapi fakta bahwa kamu kekasih Emma seolah menyadarkan aku bahwa kamu mustahil menjadi milikku." Gadis itu semakin terisak di dalam pelukan Jayden yang kini terus menerus mengelus lembut punggung bergetar itu.

"Aku ingin menjauh, tapi kamu malah mendekat. Kita tiba-tiba menjadi partner dalam beberapa pemotretan. Aku semakin jatuh Jay, aku—aku bahkan tidak percaya kita melakukan hal seperti ini. Kamu terasa seperti milikku—"

"—aku memang milikmu Eva, kita bisa bersama selamanya karena kamu milikku dan aku milikmu," potong Jayden pada kalimat Eva.

" Tidak Jay, tidak! Kamu bukan milikku, aku milikmu tapi kamu bukan milikku! Kamu milik Emma, kamu calon suami Emma! Aku hanya seorang wanita yang mencintai calon suami orang, aku perebut milik Emma—aku bahkan tidak ingin melepaskanmu, padahal kamu jelas milik Emma. Aku harus bagaimana Jay? Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Aku tidak ingin kehilangan kamu." Gadis itu terus berceloteh di sela tangis histerisnya.

Terus mengeratkan pelukannya pada tubuh sang gadis disertai bisikan penenang yang lembut, Jayden terus menenangkan gadisnya itu. Laki-laki itu berbisik," Aku disini, di depanmu, memelukmu. Aku milikmu sayang."

Tangis Eva semakin terdengar menyakitkan, gadis itu terus menangis. Jayden terus membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Bahkan Mara yang memasuki apartemen milik sang artis itu terdiam melihat kondisi Eva yang terdengar mengenaskan. Mata wanita yang berstatus manager Eva itu menatap Jayden seolah bertanya, 'Ada apa dengan Eva?' yang tidak mendapat balasan tentunya. Melihat Jayden tidak memberu respon, Mara memilih menyingkir. Perempuan itu tau bahwa Jayden dan Eva harus menyelesaikan masalah mereka berdua, dan tentunya Mara tidak berhak menganggu.

"Jay, ayo kita akhiri ini. Aku akan melepaskan kamu untuk Emma, seperti yang seharusnya," ucap gadis itu di sela isak tangisnya, mencoba tegar walau suaranya terdengar lirih. Sedangkan Jayden, lelaki itu terdiam, enggan membalas pernyataan Eva.

****

Halo, aku kembali update!
Kali ini dengan 600 kata saja, semoga suka.

Jadii, kalian tim apa nih?
Eva dan Jayden happy ending?
Atau
Eva Jayden berpisah, dan Jayden kembali ke Emma?

Hope you enjoy this part all!

Can You Be Mine? (Jaemin Karina) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang