Ketujuh: Apa Kau Setuju, Ev?

273 40 8
                                    

Eva mendengus mendengar ucapan Aiden yang membuat telinganya terasa panas. Laki-laki di sampingnya ini sangat cerewet.

"Dengarkan, Ai. Aku tidak bisa membantumu sama sekali. Lagi pula Emma sudah bertunangan." Akhirnya Eva membuka suara.

"Benarkah? Padahal Emma tau aku sudah menyukainya sejak lama. Tetapi kenapa dia tiba-tiba sudah bertunangan." Nada suara Aiden melemah.

"Salahkan dirimu sendiri, dimana kau saat Emma sendirian? Kau meninggalkan dia, laki-laki macam apa itu."

Aiden terdiam, otaknya tiba-tiba saja memutar memori beberapa tahun silam. Memori saat masih berada di bangku universitas.

"Tidak usah melamun dan menyesal. Sekarang sudah tidak berguna." Setelah berucap seperti itu Eva meninggalkan Aiden yang tengah terdiam.

Setelah tersadar Aiden segera menyusul langkah cepat milik Eva. "Bukankah kau menyukai tunangan Emma? Bagaimana kalau kita bekerja sama?"

Langkah Eva otomatis terhenti, "Apa maksudmu? Jangan mengada-ada, Ai."

"Ayolah Ev, bahkan siapapun bisa tau jika kau terus menatapnya dengan mata berbinar seperti tadi."

Eva gelagapan, sebisa mungkin segera menghindar dari Aiden. Namun, belum sempat mekangkah tangannya sudaj berhasil Aiden cengkram dengan erat.

"Jadi, apa kau setuju membantuku, Ev?" tanya Aiden dengan lembut, tetapi berhasil membuat tubuh Eva merinding.

"Ai, lepaskan. Ini sa-sakit." Cengkeraman pada tangan Eva semakin mengencang membuat Eva meringis kesakitan.

"Jawab pertanyaanku, Ev!" Suara Aiden meninggi, membuat Eva ketakutan.

"Jawab!" Belum sempat Eva menjawab, pukulan kencang sudah mengenai wajah tampan milik Aiden.

Aiden meringis, menatap nyalang laki-laki yang berhasil memukulnya. Dengan tangan mengepal Aiden menegakkan badannya dan membalas pukulan pria itu.

Tak mau kalah, pria yang pertama kali memukul Aiden juga membalas. "Stop! Hentikan, kalian jangan bertengkar!" Eva berteriak dengan panik.

"Jay, hentikan. Tolong hentikan," lirih Eva memegang tangan milik Jayden. Jayden menoleh, dapat dirinya lihat mata cantik milik Eva mengeluarkan air mata.

Tangan Jayden menghapus air mata di wajah Eva, merasa tidak enak sebab membuat Eva menangis. Tanpa aba-aba sebuah pukulan mendarat di wajah tampan milik Jayden. 

"Jay!" Eva terkejut. Sedangkan Aiden, laki-laki itu tersenyum penuh kemenangan karena telah berhasil memukul wajah Jayden.

Tanpa rasa bersalah, Aiden berjalan meninggalkan Eva dan Jayden yang menurutnya terlalu drama. Ai, tidak sadarkah kalau dirimu yang terlalu banyak berdrama?

***

Yuhuuu, hai kawan double update nih!
Semoga suka ya, love you all!!

Part ini sedikit drama ya, wkwk
Enjoyy

Kritik dan saran👉

Can You Be Mine? (Jaemin Karina) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang