Keempat Belas: Rencana Makan Malam

317 36 5
                                    

Beberapa bulan ini Jayden selalu mengajak Eva pergi berjalan-jalan setelah keduanya menyelesaikan jadwal masing-masing. Entah hanya makan siang ataupun pergi mengelilingi kota di malam hari. Dan Eva dengan rasa yang semakin besar tanpa mengetahui apa yang terjadi di belakangnya.

Gadis yang malang. Jayden selalu berlaku manis pada gadis itu, memberi afeksi-afeksi ringan yang sukses membuat Eva semakin jatuh.

Emma? Entahlah, gadis itu merasa hubungannya dengan Jayden sedikit merenggang. Hati gadis itu dipenuhi rasa takut beberapa bulan kebelakang. Takut, takut jika diam-diam Jayden menghianati. Takut jika Jayden sudah merasa bosan, dan masih banyak pikiran negatif lainnya.

Hati Eva berbunga mendapat pesan dari Jayden yang mengajaknya makan malam. Sebenarnya sudah beberapa kali Jayden mengajak Eva pergi makan malam, namun entah mengapa kali ini rasanya berbeda. Rasanya sangat tidak sabar bertemu. Hah.. Gadis yang sedang jatuh cinta.

"Kau terlihat sangat bahagia, Ev." Emma yang melihat Eva tersenyum sembari memegang erat ponselnya menginterupsi.

"Astaga, kau mengagetkanku Emma." Emma hanya tertawa.

"Ah iya, kau akan pergi kemana memangnya? Excited sekali." Eva hanya tersenyum malu sembari menahan debaran di dadanya.

"Hanya pergi makan malam," jawab Eva mencoba santai.

"Benarkah? Mana coba kulihat ponselmu."

"Tidak!" Eva refleks berteriak saat Emma hendak mengambil ponselnya.

Emma mengernyit bingung, "Kau sedang dekat dengan laki-laki ya? Ayolah beritahu aku." Suara Emma terdengar sangat penasaran.

"Tidak ada. Em.. Oh iya, bagaimana kau dan Jay? Sudah lama dia tidak berkunjung," tanya Eva mencoba mengalihkan topik.

Raut wajah Emma berubah lesu. "Jay ya.. Aku berpikir dia sudah bosan denganku."

"Bagaimana bisa kau berpikiran seperti itu?" Mati-matian Eva menahan suaranya agar tidak terdengar gugup.

"Entahlah Ev, aku merasa Jay semakin menjauh. Akhir-akhir ini kami jarang berkomunikasi, memberi kabar saja jika dia ingat."

Saudara kembar itu merebahkan tubuh mereka ke atas kasur. Menatap langit-langit kamar milik Eva.

"Maaf, aku tidak bermaksud Emma."

"Tidak, ini bukan salahmu. Mungkin Jay saja yang terlalu sibuk. Aku sudah mulai membiasakan diri."

"Maaf Emma, tetapi aku tidak bisa membohongi hatiku," maaf Eva di dalam hati.

***

Hai-hai aku update tapi pendek, hehe...

Enjoy bacanya yaa

Kritik dan saran 👉

Can You Be Mine? (Jaemin Karina) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang