Dua

3.3K 236 15
                                    

Sikap dan perasaan seseorang bisa berubah-ubah. Bagaimana dengan kondisi seseorang tersebut dan ini terjadi oleh Hyuga Hinata sang gadis cantik berambut Indigo itu tengah termenung. Wajah cantik, selalu tersenyum manis, dan rahmah itu hilang seketika di gantikan dengan wajah sembab dan memerah.

Hinata mencengkram benda yang ia pegang berusaha untuk tidak menangis kembali tetapi mata nya telah menghianati nya kembali tiba-tiba air mata nya jatuh begitu saja.

Gadis cantik itu mendengar yang seharusnya tidak dia dengar. Betapa hancur hatinya setelah mendengar percakapan pujaan hatinya dengan sahabatnya Pink nya, Haruno Sakura.

Mencoba sekuat mungkin untuk menahan air matanya agar tidak keluar kembali. Dia berjalan sedikit cepat menuju suatu tempat. Sebuah danau dikawasan salah satu Klan besar di Konoha yang sudah tidak ditempati oleh siapapun, yaitu Danau Klan Uchiha.

Bagi Hinata danau tersebut membuatnya tenang, di saat orang-orang mungkin takut saat akan datang ke sana tapi tidak bagi Hinata.
Danau Uchiha adalah salah satu favorit Hinata untuk menenangkan diri, di sana terlihat tenang, asri dan sepi.

Setelah cukup tenang, Hinata begumam.

"Aku menyerah, aku menyerah " dengan senyum getir dan sedih diwajah cantiknya.

Teringat dengan jelas perkataan sang pujaan hati dengan sahabatnya.

Flashback

Saat itu Hinata akan menghampiri Naruto yang dia tahu dari Konohamaru, Naruto ada di tempat latihan tim 7. Saat berjalan kesana Hinata penuh semangat dan berseri-seri melihat benda yang ia pegang untuk diberikan kepada sang Pujaan Hati.

Saat mendekati tempat latihan tim 7, Hinata sengaja menyembunyikan Cakranya dan bersembunyi di balik pohon yang jaraknya 3 meter dari mereka, agar tidak diketahui oleh Sakura dan Naruto.

Hinata ragu untuk menghampiri mereka. 10 menit Hinata menunggu, diam-diam dia mendengar dengan jelas percakapan mereka berdua.

"Sudah lama sekali kita tidak berlatih di sini, benarkan Naruto?"ucap Sakura melihat langit yang bengitu cerah.

"Hmm, kau benar sudah lama sekali, ahhh aku rindu saat masa-masa dulu Guru Kakashi,Sasuke, aku dan kau berlatih di sini" ucap anak Hokage ke 4 itu.

"Kau benar Naruto, sekarang bagaimana keadaan Sasuke-kun ? Apa dia sudah berubah atau masih tetap sama, Menurutmu bagaimana Naruto ?" tanya Sakura

"Mungkin dia masih sama saja, masih tetap teme"

Tak

"bukan itu maksudku, baka! ma-maksudku perasaannya untukku. Bagaimana menurutmu Naruto? Apa Sasuke-kun menyukaiku atau tidak? Apa dia rindu atau tidak? " Ucap sakura sedih.

"Entahlah sakura-chan mungkin iya, mungkin juga tidak" jawab Naruto

Naruto menatap Cinta pertamanya, Sakura yang terlihat sedih dan tersenyum getir. Terlihat jelas bahwa Naruto menatap cinta pertamanya dengan tulus penuh damba dan juga tersenyum seperti sakura, tersenyum getir.

"Si teme itu hanya menyukai orang yang tidak berisik sedangkan kita berdua berisik, mana mungkin dia rindu pada kita, hahaha" Naruto mencoba menghibur Cinta pertamanya. Pertanyaan lainnya seperti sengaja tidak di jawab.

"Kau benar kita berdua kan sangat berisik. Hahaha." Sakura tertawa mendengar perkataan Naruto.

Naruto terus menghibur Sakura dengan sikap dan pertanyaan konyolnya. Tiba-tiba kepala Sakura bersandar pada bahu Naruto.

Hinata yang melihat dan mendengar itu hanya bisa menundukan wajahnya. Menggenggam kuat benda yang dibawa oleh Hinata.

"Sakura-chan bagaimana jika Sasuke tidak pulang ke Desa, apakah yang kau lakukan? Apa kau masih menunggu dan mencintainya?"

KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang