✎ Chapter (31)

12 1 0
                                    

"Aku akan menunggu mu sampai esok hari, jika nanti kamu belum juga kembali, maka setiap harinya adalah esok".

✰✰✰

Vin. Jika kamu baca tulisan ini. Aku hanya ingin bilang. Sesak di dada ini kini tak bisa lagi ku tahan. Aku tak bisa terus berpura-pura merasa baik-baik saja. Aku membutuhkan kamu ada di sini. Di sisi aku seperti dulu.

Vin. Jika memang takdir Tuhan mengatakan aku bukan yang terbaik buat kamu. Aku cuma mau kamu tau tentang satu hal. Aku cinta kamu Dengan seluruh hati ku.

Vin. Aku masih ada di sini. Aku masih ingat dengan jelas bagaimana perasaan ku waktu pertama kali kita bertemu. Aku gak pernah kehilangan perasaan ini buat kamu Vin.

Vin. Aku ingin mendengar sendiri dari mulut kamu bahwa kamu udah gak mau sama aku lagi. Walaupun menyakitkan tapi setidaknya mungkin hal itu bisa membuat ku sadar.

Aku harap kamu tau bahwa cinta yang ku punya tak berukur. Aku tak tahu sebesar apa dan bentuk nya seperti apa. Yang ku tau hanyalah aku ingin kamu bahagia.

Vin. Jika kamu baca ini. Aku juga ingin meminta maaf karna aku selalu kurang dalam hal memahami kamu. Aku ingin meminta maaf karna selalu mengulangi kesalahan yang sama. Maafkan aku jika perbuatan ku pernah menyakitimu.

Vin. Aku masih nunggu kamu buat memperbaiki semua nya.

Aku ingin kita membuka lembaran baru.

Vin. You always be my favourite person. Always.

✰✰✰

"Kak ayo dong cepet itu temen kamu udah nunggu di bawah" ujar Ayudhia. Ini adalah kali ketiga wanita itu menyuruh anak nya untuk segera turun ke bawah karna Acell dan yang lainnya sudah menunggu gadis itu di sana.

"Sebentar bu. Naura bingung mau pake baju mana" jawab gadis itu. Dengan tangan nya yang mengetuk ngetuk pintu lemari seakan merasa kebingungan melihat beberapa dress cantik yang menggantung di lemari pakaiannya.

Ayudhia lalu memilih masuk. Wanita itu mengikuti jejak Naura memperhatikan beberapa baju di sana. Mencoba membantu memilih agar anak gadis nya itu bisa sedikit lebih cepat dalam bersiap-siap.

"Emang acara apaan sih?" Tanya Ayudhia.

Naura mengangkat bahu nya pelan "Jemima gak bilang sih acara apa. Tapi kayanya ulang tahun deh" balas Naura.

Ayudhia mengangguk. Wanita itu lalu mengeluarkan sebuah dress putih dari sana "Pake ini aja. Cantik".

Naura mengangguk. Dia tersenyum kecil. Bagaimana bisa ibu nya tau bahwa hati kecil nya sejak tadi memang seakan menyuruhnya  untuk memakai baju itu.

"Kamu kapan beli dress ini kak?" Tanya Ayudhia di sela kegiatan nya yang sedang membantu Naura memakaikan dress putih itu di tubuhnya.

"Di beliin Gavin" balas Naura datar.

Ayudhia lalu membalikan badan Naura. Mengangkat wajah gadis itu agar bisa langsung bertatapan dengan nya.

"Kak. Kamu percaya pada takdir Tuhan kan? Tuhan lebih tau tentang segala hal yang terbaik buat kita. Walaupun terkadang gak sesuai dengan apa yang kita mau. Tapi percaya sama ibu. Takdir gak pernah salah. Sekalipun itu menyakitkan. Pasti akan ada hikmah di balik semuanya. Pesan ibu cuma satu. Kamu harus bisa ngontrol diri kamu sendiri kak. Ibu gak mau kehilangan kamu lagi".

BEFORE I DIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang