Rasanya ada yang berbeda.
Naura menghela nafas nya pelan kala menyadari bahwa kini tak akan ada lagi Gavin yang melambai-kan tangan nya di kaca menunggu gadis itu selesai dengan kelasnya.
Tak akan ada lagi Gavin yang tiba-tiba datang ke kelasnya hanya untuk memberikan cemilan ringan atau sekedar menanyakan mood gadis itu saat melewati pelajaran pertama.
Tak akan ada lagi secarik kertas berisi penyemangat yang tiba-tiba selalu ada di kolong meja nya. Tak ada lagi meja kantin yang akan terisi oleh dua manusia itu. Ia juga tak perlu lagi berlari-lari membeli air minum dingin untuk di berikan saat lelaki itu selesai bermain basket di lapangan.
Semuanya telah selesai. Dan mungkin tak akan pernah terulang lagi.
"Hellow..".
Acell melaimbai-lambaikan tangan nya tepat di hadapan wajah Naura. Mencoba mengambil alih perhatian gadis itu yang entah sedang melayang entah kemana.
"E-eh iya" jawab Naura cepat.
"Kenapa?" Gadis itu kini menatap ke arah Acell dengan sempurna, dengan satu alisnya yang ia naik kan ke atas.
"Ke kantin yu, laper!" Ajak Acell to the Point.
Naura yang kebingungan lantas bergantian mengalihkan pandangan nya ke depan, lalu kembali menatap gadis di hadapan nya dengan tatapan heran.
"Loh? Bu Mia kapan keluarnya?".
"Lima menit yang lalu" jawab Acell cepat.
"Loh?" Gadis itu kembali melayangkan tatapan heran ke arah teman nya. Seakan memberi tahu Acell bahwa dirinya tak menyadari kapan wali kelas nya itu meninggalkan kelas belajar mereka.
Acell yang mengerti langsung menoyor kepala gadis itu pelan "-yeee.. makanya kalo di kelas minimal fokus neng.." ejeknya.
Ia lalu berdiri, merapihkan ujung baju nya yang terlihat sedikit berantakan. Lalu menarik tangan Naura secara paksa meminta gadis itu untuk ikut berdiri juga mengikutinya.
"Ayo. Gue udah laper banget" keluhnya.
Naura yang juga sudah merasakan demo besar-besar an yang di adakan cacing dalam perutnya akhirnya mengangguk. Menyetujui ajakan sahabat nya itu.
Sesampainya di kantin. Kedua remaja itu sama-sama mengedarkan pandangan nya ke segala arah. Berharap menemukan meja yang masih kosong hingga kedua-nya bisa terduduk bersama.
"Lo pesen makan aja dulu. Biar gue yang cari meja" usul Naura.
Acell mengangguk menyetujuinya. Setelah gadis itu menerima beberapa lembar uang dari Naura ia langsung pergi ke arah stan yang menjual nasi goreng di sana.
Sedangkan Naura. Gadis itu mencoba berjalan dengan perlahan. Memperhatikan ke segala arah. Hingga sudut mata nya dapat menangkap satu meja kosong yang tersisa di sebelah ujung kanan nya. Dengan semangat ia berjalan ke arah sana.
Namun langkah nya terhenti seketika menyadari kehadiran Gavin dan Jemima yang terlihat sedang makan bersama.
Untuk beberapa saat dirinya hanya bisa terdiam. Namun pada akhirnya. Karna tak ada pilihan lain, gadis itu kini memilih untuk melangkahkan kaki nya dengan cepat.
Berharap Gavin tak menyadari kehadirannya karna memang lelaki itu duduk dengan posisi membelakangi meja yang akan Naura duduki.
Tak perlu menunggu waktu lama. Hingga Acell akhirnya datang dengan dua piring nasi goreng di tangan nya.
Gadis itu bercerita dengan kesal lantaran ada seorang siswa yang tak sengaja menabrak nya. Hingga membuat gelas air minum yang tadinya sudah ia bawa untuk dirinya juga Naura menjadi tumpah kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEFORE I DIE
ChickLitKetika kamu merasakan sakit, terkadang yang kamu fikirkan adalah bagaimana caranya menghindar ataupun pergi, bahkan terkadang rasanya kamu hampir ingin mati, tapi sesungguhnya yang kamu butuhkan adalah sebuah ketenangan, maka pergilah ke suatu tempa...