Untuk akhir cerita yang sudah di niatkan untuk tutup, untuk sebuah juang yang di putuskan agar usai. Semoga Tuhan memberimu hati lapang.
✰✰✰
Gadis itu terduduk sendiri di pinggiran danau. Menatap asal ke arah langit malam dengan taburan bintang nya yang tak pernah gagal untuk menjadi menakjubkan. fikiran nya yang sedang melayang entah kemana. Namun yang jelas, dapat tertangkap sebuah rasa letih yang ia sembunyikan di balik mata nya yang berbinar.
Jaket yang di kenakan nya sedikit ia rapatkan kala merasakan angin malam yang berhasil menembus
menusuk sampai ke tulang nya.Berbicara tentang usai. Mungkin itu adalah alasan mengapa kini ia berdiri di sini. Bukan, bukan untuk menyetujuinya perihal itu. Ia hanya ingin setidaknya satu kali lagi. Mencoba memperbaiki segala nya, itupun jika bisa.
Naura tersenyum ke arah lelaki yang baru saja ikut mendudukan badan nya tepat di samping gadis itu.
Berbeda dengan dulu. Kini yang bisa di lakukan nya hanya terdiam. Ternyata seperti ini rasanya. Ketika ingin sekali memeluk seseorang namun nyatanya kamu sudah tak bisa.
"Kita.." suara lelaki itu terdengar begitu tercekat.
"Usai sampai di sini..".Entah berarti pertanyaan atau pernyataan yang telah di ucapkan nya. Yang jelas Naura kini hanya bisa terdiam. Tak sanggup memberikan sebuah jawaban.
"Aku gak mau kehilangan kamu. Tapi di sisi lain, aku merasa gak pantes buat kamu ".
"Aku manusia gagal. Dan kamu adalah manusia paling hebat yang pernah aku kenal. Kasian, orang sepertimu jika harus bersama dengan aku".
"Aku takut gak bisa memberikan kebahagiaan yang kamu impikan Naura".
Gadis itu tersenyum getir.
Manusia dengan kepalanya yang selalu memikirkan kemungkinan terburuk di masa depan yang belum tentu akan terjadi. Hingga membuat nya menelantarkan hari ini. Hari dimana semesta memberinya kesempatan untuk menjadi berarti. Namun akhirnya ia tetap kalah dengan fikiran nya sendiri.
"Jika aku bilang definisi bahagia aku adalah kamu. Bagaimana? Lantas apakah aku harus merubah sudut pandang itu?".
Kalah telak. Lelaki itu terdiam seketika.
"Jika saling mencintai. Kenapa harus memilih untuk berpisah?".
Pertanyaan sederhana yang akhir-akhir ini menganggu kepalanya akhirnya berhasil ia utarakan.
"Karna mencintai bukan hanya tentang memiliki Naura. Tapi meliputi tentang segala hal yang bisa membuat orang yang kamu cintai itu bahagia".
Berbeda dengan tadi. Lelaki itu kini memiringkan badan nya agar bisa menghadap ke arah gadis yang menjadi lawan bicaranya.
"Sekalipun, Jika bahagia itu harus di wujudkan dengan manusia lain" Lanjutnya lagi.
"Kamu bahagia jika ada orang lain yang berhasil membuat aku tersenyum?" Tanya Naura pasti.
Gavin menggelengkan kepalanya cepat. "Ngebayangin kamu ketawa sama yang lain aja aku gak sanggup Naura".
KAMU SEDANG MEMBACA
BEFORE I DIE
Chick-LitKetika kamu merasakan sakit, terkadang yang kamu fikirkan adalah bagaimana caranya menghindar ataupun pergi, bahkan terkadang rasanya kamu hampir ingin mati, tapi sesungguhnya yang kamu butuhkan adalah sebuah ketenangan, maka pergilah ke suatu tempa...