intimacy

1.4K 179 6
                                    

"Arus? Arus..." Jeano menoleh pada Ruby yang bergumam dalam tidurnya, ia tengah memeriksa dokumen yang sengaja ia pindahkan ke kamar Ruby agar bisa melihat kondisi Ruby. Jeano melirik pada jendela yang perlahan memunculkan sinar matahari.

Jeano beranjak dari duduknya untuk membuka lebih lebar gorden jendela nya. Ia melirik pada Ruby yang menggeliat sambil memanggil namanya dengan lirih.

"Aku disini sayang"

"Hm? Arus... masih ngantuk mmph" alisnya menukik kala sinar matahari menembus matanya hingga terpejam. Disisinya Jeano tersenyum hangat mengusak rambut emas Ruby membuat sang empu protes dengan mata tertutup.

"Ayo bangun, kita pergi piknik ya?" Ruby menggeleng ia masih betah pada sesi tidurnya.

"Hmm kalau begitu bagaimana kita ke taman istana?" Kembali, bujukan Jeano ditolak membuat sang raja bingung.

"Bagaimana ke kebun yang berada di belakang?" Kini respon Ruby membuat nya gemas.

"Kita akan menanam?"

"Ya jika kau mau"

"Baiklah ayo!" Ruby dengan semangat bangun dari tidurnya membuat Jeano meringis dan menegur Ruby agar lebih hati hati yang dibalas kikikan Ruby.

Setelah menunggu Ruby bersiap kini mereka berdua tengah menanam strawberry di kebun ini dengan pakaian khas petani, Jeano memperhatikan raut wajah Ruby yang bahagia seperti badai kemarin tak pernah ada.

Para dayang serta pelayanan meringis gemas pada permaisuri mereka kala Ruby dengan polos memakan strawberry asam. Jeano terkekeh melihatnya, "Asam sekali arus!" Jeano memakan strawberry asam bekas Ruby itu.

"Benar ini asam sekali, Tapi segar bukan?" Ruby mengangguk menyetujui, ditengah terik matahari strawberry asam itu cukup menyegarkan baginya. Ia kembali memakan strawberry di keranjang milik Jeano sementara keranjang milik nya kosong melompong karena habis dimakan saat dipetik.

"Carsis coba lah yang lain juga" Jeano cemberut karena strawberry milik nya malah dibagikan untuk dayang dan kesatria yang tak sengaja lewat. Duh padahal untuk ruby batinnya.

"Ini menyenangkan arus! Aku senang memetik strawberry bersama arus." Senyuman manis Ruby membuat Jeano menggigit pipi dalamnya, ia mendekat pada Ruby hingga Ruby dapat merasakan nafas Jeano di pipinya. "Manis sekali permaisuri ku." Semburat merah muncul dengan cepat, Ruby memukul pundak Jeano.

"Aku benci kata kata manis arus." Jeano tertawa, terlihat sekali si permaisuri ini malu malu menatapnya dengan semburat merah masih tersampir. Ah berapa kali ia harus mengatakan jika Ruby begitu cantik dan manis? Tiap kali memandangnya ia selalu jatuh hati.

"Sudahi ya? Matahari semakin panas tak baik untukmu" Ruby mengangguk dan berjalan bersama Jeano disisinya terlihat seperti sepasang kekasih yang sangat cocok.

. . .

Seharian penuh ini Jeano menemani Ruby yang tentu direspon antusias, setelah berkebun Jeano menemani Ruby yang melukis. Lukisan itu begitu indah apalagi melihat si pembuat nya membuat Jeano berpikir untuk membangun sebuah ruangan khusus melukis untuk Ruby.

Kala matahari mulai terbenam Ruby mengajak Jeano untuk bermalam dengan melihatnya menari, ia begitu rindu menari karena ketika di obelia ia terbiasa berlatih menari namun sejak datang ke eragon ia belum pernah menari.

Maka dengan pakaian merah khasnya, tubuh Ruby bergerak sesuai iringan lagu dari ruangan sebelah yang hanya dibatasi kain putih. Tubuhnya berputar berkali kali disaat lagu berakhir, ia mendekat pada Jeano yang setengah telanjang menumpu pada sofa panjang di tengah ruangan.

"Ahh ruby" jeano menggeram saat Ruby sengaja duduk di pahanya tepat diatas bagian selatan. Jari jari mungil turun dari dada Jeano hingga berhenti di perut bawah Jeano.

Nafas Jeano memberat melihat Ruby dengan mode nakal, permaisuri itu menyeringai mendengar Geraman raja eragon ketika tubuhnya bergerak di atas pangkuannya mengikuti irama musik.

"Arush ahh" desahan kecil di telinga Jeano membuat pria itu menggila, ia yang tak tahan membalikkan posisi keduanya. Ruby menggeliat begitu lehernya dicumbu hingga meninggalkan ruam merah.

"Kau yang memancingku Ruby."

"Lakukan yang mulia, aku milikmu." Mata jeano menggelap dimalam itu kedua insan bersatu dengan gairah yang melambung dengan panas.

Visualisasi

Maaf ga guys baru update, kemarin ak kehabisan Kouta hehehhe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maaf ga guys baru update, kemarin ak kehabisan Kouta hehehhe

The flower of eragon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang