Saat Aria berumur 3 Tahun, allisan mulai menyadari ilusi nya yang mengatakan jika Aria adalah anak kandungnya. Fakta itu ia tenggelam kan dalam pikirannya sebab allisan merasa ia menyayangi Aria. Putrinya yang dibawa sebentar oleh Jeano namun lama kelamaan wajah Aria begitu mirip dengan seseorang yang ia benci.
Dari sifatnya hingga rupanya membuat ilusi itu perlahan hilang digantikan fakta yang membuat nya depresi. Berkali kali ia mencoba untuk menghilangkan kemiripan mereka berdua dengan membuat luka ringan, kegiatan itu terus menerus hingga Aria berusia lima tahun.
Penyiksaan itu memang kadang terjadi karena Jeano yang dulu sering melihat Aria pada pagi buta ataupun malam hari namun begitu Aria berusia lima tahun, jeano mulai mengabaikan nya. Aria jarang sekali bertemu dengan jeano membuat allisan yang memang depresi sebab keguguran dan tekanan dari banyak pihak melampiaskan nya pada Aria.
Aria yang tak mengerti apapun menganggap jika perlakuan itu memang bentuk kasih sayang, ia hanya bisa menurut pada ibunya jika dipukul.
Dan sebagai anak kecil ia mempunyai rasa penasaran tinggi, Aria tak pernah keluar dari mansion ini membuat nya penasaran apakah diluar sana mengerikan atau indah? Ia selalu dikurung di kamarnya dengan berbagai buku yang harus ia baca sendiri tanpa bantuan siapapun, maka ketika ibunya tak pulang ia nekat beranjak keluar dari kamarnya.
Pengalaman pertama nya berujung tak begitu baik sebab Aria bertemu dengan seseorang yang sepertinya seumuran dengannya, badannya bergetar karena takut jika orang itu akan melukainya maka ia lebih memilih kabur kembali ke kamarnya.
Lalu keesokan harinya Aria mencoba lagi untuk keluar, namun ia bertemu dengan orang itu lagi dan mencoba kabur namun ditahan oleh orang itu. Dan dugaan nya salah karena ternyata anak itu atau—jake ternyata begitu baik! Bahkan Jake memberinya sebuah Coklat yang enak! Aria senang karena hal itu ia mengikuti Jake dan satu orang lagi bernama Aaron.
Jake dan Aaron mengajaknya ke suatu tempat yang indah, ia merasa aman bersama Jake. Tapi sayangnya Jake pergi meninggalkan nya ketika pria dewasa meneriakinya. Aria terkejut dan tubuhnya bergetar hingga akhirnya ia tangannya bersentuhan dengan pria dewasa itu. Rasanya hangat hingga ia menangis namun tubuhnya tetap tak berhenti bergetar membuat nya cepat cepat berlari tanpa arah.
Aria yang tak hafal jalan tersesat, ia linglung karena tak menemukan Mansion nya hingga ia ditemukan oleh dayang ibunya. Aria diseret paksa dan dikunci di gudang oleh ibunya karena ketahuan keluar dari mansion.
Ia begitu takut karena ibunya berteriak marah bahkan melempar barang barang di sekitarnya. Aria memeluk tubuhnya erat berharap seseorang menyelamatkan nya dari amarah ibunya.
"Ibu, maafkan Aria... Hiks sakit maaf ibu.. akh!"
Prang
Dug!
Perutnya sangat sakit! Allisan melempar vas pada perut Aria membuat luka yang begitu dalam, allisan yang panik keluar dari mansion itu.
Seperti orang gila ia berlari membuat para pelayan dan penjaga panik karena allisan, perempuan itu berhenti ketika matanya menangkap jeano dan Ruby.
"Tidak tidak tidak, aku tidak melukai nya. Ya benar aku selama ini menyayangi nya, Jeano pasti tak akan marah, itu luka karena dia nakal benar hiks bagaimana ini—" allisan beracau, kepalanya begitu berisik hingga tanpa sadar berjalan ke istana utama. Ia berteriak nyaring membuat kedua orang itu terkejut—melihat allisan berpenampilan Acak acakan.
"Gara gara kalian! Anak ku tidak ada, gara gara kalian semuanya gara gara kalian! Anak kalian akan mati seperti anakku hahaaha"
"Kau gila! Pelayan! Bawa dia ke mansion nya!" Ucap Jeano, langsung saja para pelayan menahan tubuh allisan yang memberontak. Namun allisan sudah kehilangan akal—ia tertawa begitu keras.