Bab 6 : Berkunjung

1.3K 117 1
                                    

Malam harinya...

"Cepat sayang, nanti kemaleman" teriak mama Tari memanggil Mala.

Keluarga Brayn Wijaya yang telah siap menunggu Mala didepan rumah.

"Iya ma sebentar!" teriak Mala dari dalam rumah sambil memakai sepatu putihnya, kemudian berlari menuju mobil.

"Lama banget si lo!!" protes Shevaya.

"Iya, iya maaf ka!!" Mala memutar bola matanya.

Pak Udin satpam rumah mereka kemudian membuka pintu gerbang, papa Brayn menjalankan mobilnya keluar melewati gerbang dan ditutup kembali oleh pak Udin.

Mereka sampai didepan rumah mewah bercat putih. Brayn membunyikan bel.

Tingg.....Tongg...

Seseorang membuka pintu.

"Hei broo, apa kabar??" sambut teman Brayn.

"Baik. Lama ga ketemu makin muda aja!" canda Brayn sambil menyalami temannya.

"Bisa aja!!" sahutnya.

Ternyata teman yang dimaksud papa Brayn adalah om Anton, rekan bisnis juga sahabat lama papa Brayn. Keluarga mereka sangat dekat tapi karena keluarga Brayn tinggal diluar negeri, mereka jarang bertemu langsung paling hanya lewat telepon atau videocall saja.

Seorang wanita datang dari belakang Anton dan menyambut mereka dia adalah Dara istri Anton.
Dara yang melihat kedatangan Tari kemudian mendekatinya.

"Apa kabar mba??" sapa Dara.

Dara memanggilnya mba karena Tari lebih tua darinya.

"Baik" sambil bercipika-cipiki.

"Kok istrinya beda??" bisik Mala lirih kepada Shevaya.

Mala sebelumnya pernah berkunjung ke rumah Anton tapi waktu itu wanita yang ia lihat bukanlah Dara.

"Iya" jawab singkat Shevaya. Sebenarnya Shevaya tau tapi malas menjelaskan kepada Mala ditambah tidak enak apabila nanti Dara mendengarnya.

"Om, tante" Shevaya dan Mala menyalami tangan keduanya.

Kemudian mereka masuk dan duduk di ruang keluarga bukan di ruang tamu, karena Anton sudah menganggap keluarga Brayn keluarganya juga.

Dua pembantu rumah kemudian datang membawakan cemilan dan minuman untuk disuguhkan kepada tamu.

"Ayo silahkan dimakan, diminum" ucap Dara mempersilahkan.

"Ehh, ngomong-ngomong ini Mala bukan??" tanya Anton menunjuk Mala.

"Iya om" jawab Mala sambil tersenyum.

"Udah gede ya, tambah cantik aja!" sambung Anton.

"Hehe, makasih om" Mala tersipu malu.

"Mala sekarang sekolah dimana?" tanya Anton lagi.

"Di SMA Pelita Bangsa om" Mala kembali tersenyum.

"Sama kaya anak om dong berarti"

"Anak om? Siapa?" kepo Mala.

"Kayanya kamu ga kenal deh, soalnya dia sekarang kelas 3, kamu kelas 2 kan??" jawab Anton tanpa menyebutkan nama anaknya.

"Iya om"

"Kalo Shevaya sekarang kesibukannya apa?" giliran Shevaya yang ditanya Anton.

"Biasa om kuliah" jawab Shevaya.

"Kuliah di Indonesia? atau dimana nih??" tanya Anton kembali.

"Masih di Australia om soalnya kalo mau pindah tanggung udah nyaman juga disana plus ga dibolehin papa kalo pindah" sambil melirik papanya.

Shevaya pulang ke Indonesia karena sedang libur kuliah tapi beberapa bulan lagi ia akan kembali ke Australia.

Papa Brayn hanya tersenyum.

Mereka asik mengobrol dengan topik yang berbeda-beda, mama Tari yang sibuk membicarakan tentang fashion bersama tante Dara, papa Brayn yang sibuk membicarakan rencana bisnis dengan om Anton dan kak Shevaya yang sibuk membalas chat dari pacarnya.

Mala hanya duduk diam dan sesekali memakan cemilannya, karena tidak ada yang mengajaknya mengobrol. Mala mulai jenuh ingin sekali rasanya ia pulang ke rumah, meskipun di rumah tidak melakukan apa-apa setidaknya dia bisa belajar, membaca koleksi novel atau merebahkan tubuh di kasur tebalnya.

"Oh iya, anak-anaknya pada kemana Ton?" tanya Brayn memulai percakapan kembali.

"Yang cewe diboyong sama suaminya" jawab Anton.

"Emang Tania udah nikah??" tanya Brayn terkejut.

Tania nama anak perempuan Anton.

"Iya, sama orang Surabaya udah beberapa bulan yang lalu. Maaf ya ga ngundang keluargamu Ray, jauh soalnya" jelas Anton.

"Iya gapapa, ngerti kok" Brayn menerima permintaan maaf Anton.

"Kalo yang satunya??" tanya Brayn lagi.

"Kalo yang cowo kel..."

Belum sampai menyelesaikan bicaranya tiba-tiba....

Bersambung...

AMALA  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang