[02] The Hades Curse - Winrina ✓

- 16

Ujian selesai, classmeet pun datang.

Medea terbanting kesana kemari oleh tornado Karina.

Kini, Karina benar-benar seorang penyihir angin yang sudah mengendalikan roh angin sendiri.

"Gila... Karina jadi ultramen." kagum Yoshi.

"Diem anjir! Medea nggak mungkin kalah cuman karena sihir nya Karina. Kita harus mikirin cara lain buat jaga-jaga kalau dia punya rencana lain buat hancurin kita!" tegur Hani.

"Apa dong?" tanya Yoshi.

Hani berpikir. "Medea itu penyihir. Kita habisi dia dengan sesuatu yang tidak bisa dilawan oleh sihir."

"Iya tapi apa?" tanya Yoshi lagi.

Hani merengut kesal. Dia kesal karena Yoshi bertanya terus tanpa menggunakan otak nya untuk berpikir. Namun wajah nya normal kembali kala mendapat ide.

"Gue tau."

"Hiyakh!"

Medea melemparkan kedua bola api seukuran motor kepada Karina. Namun dengan mudah di tangkis oleh perisai tornado milik Karina.

"Apa-apaan ini?! kenapa venti menurutimu?!" tanya Medea kesal. Asal tahu saja, itu adalah yang ke-11 kali nya Medea bertanya hal yang sama.

"Karena gue pemilik asli nya." jawab Karina santai. Dia mengibaskan tangan kanan nya dan serbuan tornado kecil dengan ujung lancip yang mengarah ke Medea. Dengan sekejap, tornado itu menghujam Medea tanpa ampun meskipun Medea berlindung di balik perisai api nya.

Di belakang Karina, Hani dan Yoshi meracik sesuatu. Yoshi mengambil sebuah tanaman dari dunia bawah. Perlu diketahui, Yoshi mempunyai kemampuan mengambil apapun yang berada di dunia bawah selagi itu bukan hal yang terlarang mengingat Yoshi juga adalah keturuna Thannatos sendiri.

"Tumbuk lebih cepet Han! Semangat!" suruh Yoshi.

"Bacot lo anjing! Bantuin sini! Semangat, semangat, Cheerleader lo?!" kesal Hani yang di balas cengiran oleh Yoshi.

"Lo bisa telepati sama Karina nggak?" tanya Hani.

"Gue nggak tahu. Mungkin karena Karina udah bisa sihir, dia bisa nguasain telepati juga?"

"Ya coba sana!"

Yoshi segera berbalik menghadap Karina dan memelototi punggung teman nya itu.

"Rinnn!!"

"Lo bisa denger gue nggak?!"