07 ─ watch it

1.1K 263 8
                                    

Malam harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya

"Kau bilang tak akan datang, kenapa sekarang kau datang menemuiku?" Hangyeol berbalik dan menatap (Name) dengan senyuman yang terpatri di wajahnya.

"Yasudah aku pulang saja—"

Hangyeol dengan cepat menarik tangan (Name) lalu mendudukkan (Name) dikursi taman, Hangyeol berlutut di depan (Name) lalu mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

"Kau ingin melakukan apa?" (Name) tak paham dengan sikap Hangyeol yang selalu berubah-ubah, dan itu membuat (Name) semakin kesal dengannya.

"Aku akan mengobati lukamu," Hangyeol mengeluarkan perban dan plester dari dalam tasnya, lalu melilitkan perban tersebut ke tangan (Name).

"B-bagaimana bisa dia tahu tanganku terluka? aku bahkan tidak sadar jika tanganku terluka." (Name) membatin dan terus menatap Hangyeol yang sibuk memasang perban ke tangan (Name).

"Kenapa kau diam saja saat papamu memukulimu?" Hangyeol memasukkan sisa perban kedalam tasnya dan memasang plester di pipi (Name), sebelumnya (Name) sudah memasang plester tetapi (Name) tak tahan ingin melepasnya.

"Jangan ikut campur urusan orang lain seperti Yoojin," (Name) mengalihkan pandangannya menatap langit-langit.

"Harusnya kau tak perlu datang kemari dan bertemu denganku, nanti Yoojin bisa mencurigaimu."

"Kau mengkhawatirkan aku ya?"

"Tidak, jangan salah paham."

"Terlambat, aku sudah menganggap bahwa kau mengkhawatirkanku."

"Tsk, kau kenapa sih selalu saja menggangguku?" (Name) menggeser tubuhnya saat Hangyeol duduk disebelahnya.

"Aku tidak mengganggumu, hanya saja jika aku tak bertemu denganmu sepertinya ada yang kurang." Hangyeol menusuk-nusuk pipi (Name) menggunakan jari telunjuknya dengan gemas.

"Sakit bodoh!" (Name) menatap sinis Hangyeol dan memegang pipinya.

"Soal pasienmu—"

"Aku tak ingin membicarakan pekerjaan jika kita sedang berdua." Hangyeol tersenyum lalu memberikan ice cream pada (Name).

"Terimakasih," (Name) menerima dengan senang hati, (Name) tak peduli jika Hangyeol mengatainya tak tahu malu. lagi pula (Name) tak ingin menolak rezeki.

"Jika kau mengoperasi seseorang apalagi perempuan pasti kau melihat tubuhnya kan? apa kau tidak merasa— h-h*rny? kau kan juga seorang laki-laki," (Name) melirik Hangyeol sambil memakan ice creamnya.

𝐓𝐑𝐀𝐏𝐏𝐄𝐃  ,  baek hangyeol ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang