"Jay, kau akan baik-baik saja kan?" (Name) memegang kedua bahu Jay dan Jay hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Sialan kau ini (Name), kau hanya mengkhawatirkan Jay saja? kupukul ya kau!" Zin sudah bersiap untuk meninju (Name) tetapi tubuhnya di tahan oleh Vasco.
"Sebaiknya jangan gegabah Zin," Vasco menggelengkan kepalanya pelan.
"Kita membutuhkan sesuatu untuk menyusup kesana," Hyungseok melihat layar laptop yang sedang digunakan oleh Bumjae.
"Ambulan, kita butuh itu untuk masuk kerumah sakit jiwa." Bumjae menghela nafas pasrah.
"Sedangkan kita disini tak memiliki ambulan, jadi kita akan sulit masuk kedalam sana!" Bumjae memijat pelipisnya tak tahu harus melakukan apa sekarang.
Jay terlihat sedang menelepon seseorang, setelah beberapa saat kemudian terdengarlah suara sirine ambulan.
"Maaf tuan muda, saya sedikit terlambat." terlihat asisten Jay (?) yang membuka kaca mobil sambil tersenyum kearah Jay.
"K-kau, bagaimana caranya kau bisa mendapatkan ambulan ini Jay?" (Name) menganga tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Orang kaya memang menyebalkan!" Zin menggeretakkan giginya kesal.
"Kau juga kaya b*ngsat!" (Name) memukul punggung Zin dengan kuat.
"Kau serius Jay?" Hyungseok mengalihkan pandangannya kearah Jay, seperti biasa Jay hanya mengangguk sebagai jawaban. maklum bahasa kalbu ya gitu.
"Hei, kalian kan anak dibawah umur. kalian tak boleh mengendarai mobil karena belum mempunyai sim." (Name) menyandarkan tubuhnya di dinding dan melipat tangannya didepan dada.
"Jangan khawatir soal itu, aku memiliki seorang kenalan yang bisa melakukan hal itu untuk kita." Hyungseok tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐑𝐀𝐏𝐏𝐄𝐃 , baek hangyeol ✓
Romantizm── 𝗯𝗮𝗲𝗸 𝗴𝘆𝗲𝗼𝗹 𝗳𝘁. Fem! readers 𐙚˙ 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 ; harsh words, bad temper, violence. © 𝗽𝘁𝗷