Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hangyeol lebih memilih untuk menyibukkan diri, tetapi dia selalu saja mengoperasi seseorang sesuka hatinya. standar kecantikan memang berbeda dari orang lain, tapi kali ini dia lebih sering merusak ciptaan Tuhan.
Karena putus hubungan dengan (Name) Hangyeol menjadi seperti orang gila, padahal baru beberapa hari dia meninggalkan (Name). yang ninggalin siapa yang sedih siapa, hadeh.
"Sekarang (Name) sedang melakukan apa ya?" Hangyeol mencoba menghubungi (Name) tapi tak berhasil, sepertinya (Name) telah mengganti nomornya. Hangyeol tak bisa menemui (Name), karena Yoojin tentunya. ditambah lagi (Name) dan Hangyeol sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi.
Kisah cinta yang begini sering sekali dirasakan oleh para remaja di lukisem, Janghyun umur 14 tahun saja sudah mempunyai anak bersama Hyeeun. benar-benar keren dan tidak tertolong. Hyungseok yang pemeran utama saja masih bingung memilih antara Haneul atau Crystal.
Hangyeol cuma npc, santai dulu. sebaiknya jangan terlalu gegabah. Hangyeol hanya bisa meratapi nasibnya tanpa berbuat apa-apa, karena percuma saja semuanya akan sia-sia. Hangyeol sangat yakin sekarang (Name) pasti sangat membencinya.
"Dokter, marking sudah selesai."
"Baiklah, mari kita mulai operasinya." setelah mencuci tangan Hangyeol segera memakai sarung tangannya dan memulai aksinya— operasinya.
(Name) mencoret-coret buku tulisnya karena sudah lelah belajar seharian ini, tapi (Name) tetap saja belajar agar bisa mengalihkan perhatiannya agar tak mengingat Hangyeol lagi.
"Sekarang aku harus melakukan apa lagi ya? semua tugasku sudah selesai, tapi aku masih ingin belajar ..." (Name) menelungkupkan wajahnya diatas meja.
"Kenapa sih, aku harus mengingat orang itu terus!" (Name) memijat pelipisnya lalu berdiri dan berjalan menuju pintu kamarnya. (Name) melirik kakinya, perban yang rutin diganti oleh Hangyeol untuknya sekarang (Name) menggantinya sendiri.
"Harusnya aku tak mempercayai perkataannya, aku benar-benar idiot." (Name) mengepalkan tangannya dengan kuat lalu segera keluar dari kamarnya, (Name) berniat untuk menemui teman-temannya.
(Name) mengambil topinya yang ada di atas lemari dan segera pergi dari rumahnya, karena sudah selesai belajar, (Name) bisa bebas hari ini.
"Lebih baik aku pergi kencan saja dengan— siapa ya?" (Name) menggaruk kepalanya bingung, benar juga jika pergi bersama Jay juga tak bisa. karena Jay sekarang sedang berada di Ilhae.
"Ah, nggak tahu!" (Name) duduk di depan perpustakaan yang biasanya sering dikunjungi oleh Hangyeol dan Yoojin. (Name) mengedarkan pandangannya, berharap Hangyeol menemuinya. tetapi itu tak mungkin.
