my naughty girl and the hottest man

2.2K 220 5
                                    

Lisa menatap ponselnya sambil termenung, sudah empat bulan ia di sini, bahkan ia tak mengabari orang tuanya di California. Gadis itu lalu menekan tombol panggilan di sana dengan darah yang berdesir.

"Halo?" Terdengar suara seorang wanita di sana, membuat mata Lisa berkaca-kaca.

Ia sangat merindukan sosok ibunya.

"Halo?"

"Siapa, sayang?"

Hati Lisa berdenyut nyeri kala mendengar suara sang ayah yang terdengar di ponselnya.

"Halo, siapa di sana?"

"Kayaknya salah nomor, matiin aj--"

Mendengar itu, Lisa segera menyela, "Mama, Papa, ini Lisa."

Terdiam, tak ada balasan di sana, membuat Lisa menahan napasnya sekilas, mereka pasti kecewa padanya.

"L-lisa? Ini kamu nak?" Terdengar nada khawatir di sana.

Lisa mengangguk senang, walaupun ia tahu jika ibunya tak melihat, setidaknya ia sudah senang bukan kepalang saat ini. "Mam, are you okey?"

"Anak nakal, kembali ke rumah!" Mendengar kemarahan dari Papa nya itu membuat Lisa tersenyum.

"Papa dan Mama sudah memutuskan untuk merestuimu dan juga Sehun, nak," ucap Papanya kemudian. Dan hal itu membuat bibir Lisa yang tadinya tersenyum jadi melengkung ke bawah.

"I'm done with him, Pa. Sorry, I don't hear you." Lisa menunduk, ia benar-benar menyesal karena tidak mendengar nasihat dari ayahnya itu.

"Penyesalan selalu datang di akhir, sayang. Kembali lah, di sana bukan rumah mu." Tampaknya, sang ayah tengah berusaha menenangkan putrinya.

Lisa tersenyum di buatnya. "But I have found a new home here, Pa. Don't worry, I'm fine."

Mendengar itu, kedua orang tuanya tampak terdiam sebentar di seberang sana, lalu kemudian menjawab dengan nada tegasnya, "Bawa rumah mu itu ke hadapan Mama dan Papa. Kami ingin melihatnya."

Lisa terkekeh mendengar permintaan dari kedua orang tuanya itu, "Later after he graduated."

"W-whut? He is still in school, dear?" Mendengar pertanyaan dari Mamanya lagi-lagi membuat Lisa terkekeh. Wajar jika ibunya terkejut dengan keputusannya. Ia sendiri pun masih tak menyangka dirinya bisa menjalin hubungan dengan seseorang yang usianya lebih rendah dari dirinya.

"He's in college, mam. Aku bukan pedofil, kan?" ucap Lisa dengan senyum simpulnya, pasti ibunya berpikir macam-macam tentang dirinya saat ini. Gadis itu menekan ponselnya ke telinga.

Terdengar helaan napas di seberang sana, "Baiklah, jika itu mau mu. Bawalah dia kemari, dear, secepatnya, karena kami sudah merindukanmu."

"I miss you too, mom. I'll be home soon."

Setelah bercakap-cakap ringan dengan kedua orang tuanya, Lisa memutuskan untuk mengakhiri panggilan. Gadis itu menoleh saat seseorang memeluknya dari belakang.

"Udah kelar?" Lisa menanyakan soal skripsi lelaki itu yang tak jadi-jadi karena dirinya.

Bukannya menjawab, Jaemin malah mendekat dengan lemas, lalu memeluk tubuh kekasihnya sambil bergumam rendah, "My battery is dead. Can I fill it?"

Lisa tampak berpikir di sana, "I've passed my red date," bisik gadis itu kemudian melepaskan diri dari pelukan Jaemin dan berlari menjauh dari lelaki itu.

"Come back naughty girl, I will give you punishment," ucap Jaemin sambil terkekeh lalu berjalan untuk menyusul gadisnya.

Jaemin memeluk Lisa dari belakang, lalu mulai mengecup leher gadis itu, sontak saja hal itu membuat Lisa menggeliat geli, "Gadis nakal," bisik Jaemin tepat di telinga Lisa.

Skin TouchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang