einheit

4.6K 272 4
                                    

.

.

.

Tepat lima hari setelah kejadian Mark dan Haechan pergi bersama, trending itu malah semakin ramai diperbincangkan. Kemanapun si manis pergi pasti ada saja netizen yang mengomentari dan mendukung hubungan dua ketua geng itu.

Haechan tentu sangat risih mendengar ataupun melihat kelakuan orang-orang. Selama lima hari ini ia menjauhi Vertraulich untuk setidaknya sedikit meredam gosip yang menyebar.

Saat ini adalah jam pulang sekolah.

Haechan beserta anak Hauptquartier lain nya berjalan di koridor menuju parkiran untuk mengambil motor. Malam ini mereka berencana mengerjakan PR bersama sembari memakan camilan seperti biasa.

"Chan lampu markas ada yang mati, beli lahh"

"Gue udah bilang iya, tadi katanya si Yangyang mau beli"

"Tau nih malah ngasih duit doang"

Yangyang menunjukkan cengiran nya pada sang ketua, "Besok kapan-kapan gue deh, hari ini males banget asli"

Haechan mengangguk lalu segera mengendarai motor nya menuju toko peralatan elektronik. Ia hanya membeli satu lampu bohlam untuk dapur yang memang pecah karena terkena lemparan bola pingpong.

Setelah membayar Haechan keluar dari toko dan saat itu tiba-tiba ada satu tinjuan yang mengenai rahang nya. Ia mundur beberapa langkah dengan ujung bibir robek saking kuatnya pukulan tadi.

"Anjing"

"Haechan, lama ngga ketemu" suara Hyunjin terdengar jelas di indra pendengaran ketua Hauptquartier.

"Si tolol ngga jelas tiba-tiba nonjok"

Hyunjin; ketua geng Einheit yang sama sekali tidak pernah Haechan ajak ribut kini mendekat dengan senyum miring menghiasi wajah tampan nya. Orang-orang disekitar pun tidak berani mendekat apalagi melerai kedua ketua geng tersebut.

"Beberapa bulan lalu ada yang nolak gue gegara dia lagi ngga pengen pacaran. Tapi akhir-akhir ini kayak nya dia deket sama ketua Vertraulich ya??"

"Ck masalah itu lagi, gue ngga ada hubungan apa-apa sama tu orang dan emang gue ngga ada niat pacaran sam-"

Buakhh!

Tanpa Haechan duga Hyunjin kini menonjok nya lagi dengan lebih keras hingga tersungkur di depan toko elektronik. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh ketua geng Einheit untuk bisa naik ke atas badan si manis.

Buakhh!

Buakhh!

Buakhh!

Beberapa pukulan kembali Hyunjin berikan pada wajah sosok yang pernah di cintai. Ia merasa dikhianati saat tahu ternyata Haechan menolak nya karena ketua Vertraulich.

"Ohh jangan-jangan lo sasimo ya? atau jalang?"

"Jaga omongan lo sialan!"

Si pria kulit tan merubah posisi menjadi Hyunjin yang berada di bawah nya. Lalu tanpa ampun ia mulai memberikan banyak pukulan hingga darah mengucur dari hidung si musuh.

Hyunjin bahkan tidak menyangka tenaga Haechan bisa sekuat ini padahal ia adalah submissive. Muka dominan Einheit sudah sangat babak belur ditangan si manis Hauptquartier dalam beberapa menit saja.

Buakhh!

Buakhh!

"Bajingan ngentot kalo ngga tau apa-apa minimal diem!"

"Woy woy udah cok!"

Haechan diseret paksa oleh beberapa orang yang tak lain adalah anggota geng Hyunjin. Entahlah ia bahkan tak tahu nama anak-anak Einheit yang dengan kurang ajar melabrak sesuka mereka.

Feind. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang