alam baka

4K 303 29
                                    

.

.

.

Brukk!

Mark membaringkan musuh nya dengan kasar ke atas ranjang yang ada di apartemen. Sedangkan Haechan yang merasa tubuh nya dilempar malah semakin menyamankan diri di kasur.

"Kebo bener dah"

Setelah berkata seperti itu Mark turun tangga menuju dapur untuk mengambil camilan. Anak sulung keluarga Jung sengaja membeli apartemen yang minimalis karena tau dirinya tidak akan bisa mengurus rumah.

Lagipula Mark nyaman tinggal di tempat itu bila sedang ingin sendiri menenangkan pikiran. Semua teman-teman nya memang tahu ia punya apart, tapi jika letak apart hanya Mark, orang tua nya dan Tuhan saja yang tahu.

Ohh sekarang musuh nya pun tahu.

"Gue tadi kesini mau ngambil apaan sih?"

Si alis camar membuka lemari khusus camilan sembari mengingat apa yang ingin ia ambil di apartemen. Tapi semakin di ingat Mark malah semakin lupa apa tujuan utama nya datang ke tempat itu.

Jadi kini ia memutuskan untuk duduk di sofa sambil menonton televisi sendirian. Semua lampu sengaja di matikan karena Mark sedang ingin menonton film horor.

Hingga 2 jam berlalu.

"HEH KOK GELAP?! GUE DAH MATI NIH NJIR?!! BANGSAT MANA DOSA GUE BANYAK BELOM DI TEBUS YA TUHAN MAAPIN ECHANNN!!"

"ASTAGHFIRULLAH YA ALLAH!! EHH GUE NONIS YA TUHAN MAAF"

Mendengar teriakan itu dari lantai atas membuat Mark memutar bola mata jengah. Padahal ia sudah sangat fokus pada film yang sedang menampilkan adegan tembak-menembak.

"IHHH ASLI ALAM BAKA NYEREMIN BANGETT ASU, INI GUE SENDIRI?!!"

"Turun ngga usah teriak-teriak, kasian tetangga"

"LAHH ITU SUARA SIAPA?!! JADI INI GUE SENDIRI APA NGGA??!"

"TOLONG WOYY SIAPAPUN TADI JEMPUT GUE SINI ANJIR, KITA KE ALAM BAKA NYA BARENG"

Karena kesal Mark menjeda sebentar film yang sedang ia tonton lalu menyalakan senter di ponsel. Si alis camar perlahan menaiki satu persatu anak tangga dengan tatapan datar karena sebal waktu senggang nya terganggu.

"ANJING!!"

Haechan refleks melempar salah satu bantal di kasur ke wajah Mark yang bercahaya terkena senter. Si manis langsung bersembuyi di balik selimut karena tidak berani menatap sosok di hadapan nya tadi.

"Lo siapa njing!?" ucap Haechan di balik selimut.

"Saya utusan Tuhan!"

"Mau ngapain kesinii?"

"Saya diperintahkan untuk menjemput anak nakal yaitu kamu sekarang juga"

"Gue belom siap cuyy diundur dulu dong, mending si Markancut aja deh ntar gue kasih tau mukanya yang mana"

"Tapi saya disuruh cabut nyawa Seo Haechan bukan Mark Jung"

"Ck ntar dulu gue mau tobat, belom pamitan juga sama orang-orang"

Mark terus mengajak bicara musuh yang bergetar di balik selimut sembari berjalan mendekat. Lalu saat sudah berada di samping kasur ia langsung menarik paksa selimut yang menutupi tubuh Haechan.

"HAYOOO NGGA BISA KABURR"

"BANGSATT UDAH DIBILANGIN GUE BELOM SIAP!!"

Si pria manis refleks mencekik leher sosok di atas nya dengan kencang. Sedangkan Mark yang kehilangan keseimbangan pun terjatuh ke kasur.

Feind. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang