pr matematika

3.9K 259 15
                                    

.

.

.

Baru sekitar tiga bulan setelah kejadian balap malam kini Mark sudah kembali berulah. Hari-hari Haechan menjadi sangat suram semenjak beberapa hari lalu saat musuh nya mengirim pesan.

Mark🖕🏻

| Permintaan kedua.

? |

| Jadi babu gw

Lawak |
Basi |

| G pdli
| Itu permintaan kedua
| Lakuin mulai bsk
| Smpe hari yg blm gw tentuin

Y |

| Ok

Dan semenjak itu Haechan seperti tidak bisa bebas karena ulah Mark Jung. Hampir setiap hari dirinya disuruh melakukan ini-itu sampai lelah dan berujung misuh-misuh.

Teman-teman nya pun jadi tambah sangat amat benci pada anak geng Vertraulich. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena itulah peraturan main yang sudah di tetapkan.

"Gue pergi dulu"

"Mau kemana? disuruh apaan lagi sama si kancut?"

Felix, Yangyang, Renjun dan Jaemin langsung menatap datar Haechan yang sudah berdiri dari duduknya padahal bel istirahat baru saja berbunyi. Ketua geng itu merogoh tas mencari kotak bekal yang ia buat dengan susah payah pagi tadi khusus untuk Mark.

"Kali-kali jangan diturutin Chann"

"Kalo ngga diturutin makin ngelunjak ntar, udah biarin aja" ucap Haechan lalu segera berlari keluar kelas.

Mark🖕🏻

| Cepetan njing lelet amat

Otw |

| Kayak biasa
| Harus jalan.

Ck |

| G ush lenjeh, lo cowo
| Jalan panasan bkn mslh

Dan Haechan benar-benar melangkahkan kakinya di bawah terik siang hari menuju Unser Stolz SHS. Memang tidak terlalu jauh tapi Mark menyuruh nya datang saat istirahat kedua dimana terik matahari sedang sangat menyengat.

Butuh waktu sekitar 15 menit jika berjalan dan tiga bulan terakhir si manis terus melakukan hal itu. Saat pergi dirinya memang berjalan santai, tapi saat pulang ke Klares Ziel ia harus berlari karena istirahat hanya 30 menit.

Itu berarti Haechan tidak punya waktu untuk mengisi perut di siang hari padahal dirinya jelas punya maag. Memang tidak banyak yang tau karena menurut Haechan itu bukan masalah penting sampai harus diumbar pada orang-orang.

Lagipula selama tiga bulan menjalani permintaan Mark, dirinya tidak apa-apa walaupun kadang pusing menyerang kepala.

Brakk!

Itu Haechan yang berada di ambang pintu kelas Mark dengan nafas memburu. Mata si manis langsung tertuju pada ketua Vertraulich yang duduk di sudut kelas bersama teman-teman nya.

"Nih nak manjaa, bekal nya gue bawain"

"Bilang apa?" tanya Mark sembari menatap tajam kearah musuh nya.

"Nak manja kenapa? ngga terima?"

"Lo berani bang-"

"Ck bacot, gue balik"

"Hehh beliin gue minum dulu bangsat" ucap Jeno yang berhasil menghentikan langkah Haechan.

"Bajingan 10 menit lagi gue masuk"

Feind. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang