say sorry

4.2K 232 23
                                    

.

.

.

Jaemin ada di mobil Jeno sekarang. Mata nya menatap lurus jalanan dengan tangan yang terlipat di depan dada. Entahlah si mata sipit ini akan membawa nya kemana, ia tidak berminat menanyakan hal tersebut.

"Jangan aneh-aneh" celetuk Jeno sambil menatap Jaemin sejenak.

Yang diajak mengobrol tentu mengerutkan kening bingung.

"Lo dari tadi mikir mau lompat dari mobil kan?"

Jaemin memilih diam menyembunyikan keterkejutan karena pria sipit ini seakan tau isi pikiran nya sekarang. Memang diam-diam ia sudah memegang handle pintu mobil sejak tadi dan berniat untuk lompat.

"Ikut gue nggak bakal nyesel kok"

Tapi si pria manis tetap saja tidak percaya. Ia tak mengenal jalanan yang sedang mereka lewati sekarang.

Mobil yang di kendarai anak kedua keluarga Jung berhenti tepat di depan suatu bangunan yang tidak begitu besar. Jaemin hanya menatap datar dari balik jendela tanpa berniat keluar hingga Jeno berjalan memutar dan membukakan pintu.

"Ayo turun"

"Ga"

"Percaya sama gue lo nggak bakal nyesel" ucap yang dominan sembari mengulurkan tangan.

Jaemin menatap telapak tangan besar tersebut sejenak sebelum akhirnya menghela nafas, "Gue bisa jalan sendiri"

"Okee tuan putri"

"Gue laki"

Jeno terkekeh mendengar ucapan Jaemin. Ia berjalan sedikit mendahului sosok cantik itu demi bisa membukakan pintu utama bangunan.

"Sore kak, selamat datang di pet shop kam- loh Jen?" sang penjaga toko tampak terkejut melihat sosok anak kedua keluarga Jung.

"Gausah gitu lihat nya, kayak ketemu setan lo" sahut Jeno sembari menghampiri teman nya yang memang pemilik pet shop.

"Katanya mau dateng besok" perempuan bernama Karina mengerutkan kening bingung.

"Gajadi, orang nya berhasil gue bawa hari ini" salah satu anggota geng Vetraulich itu menunjuk sosok yang sedang melihat-lihat hewan di kandang. Mata Jaemin berbinar dengan senyum lebar terukir jelas di wajah.

"Jadi itu orang yang lo sebut calon pacar?" Karina pun ikut mengangkat sudut bibir ketika melihat wajah ceria seorang Nakamoto Jaemin, "Pinter juga lo cari laki Jen, bisa dapet yang manis gitu"

"Iyalah emang lo, hts ujung nya asing"

Si perempuan yang umur nya hanya terpaut beberapa tahun dengan Jeno itu pun langsung mencubit lengan lelaki di depan nya, "Bajingan malah di ingetin"

"Ya maap"

Karina hanya memutar bola mata jengah sembari mengikat rambut yang sebelumnya terurai bebas, "Udah sana temenin calon pacar lo, gue mau ke belakang"

Jeno mengangguk lalu berjalan menghampiri Jaemin yang sedang bermain dengan salah satu kucing. Sosok pria manis itu bahkan tak menyadari ada Jeno di belakang nya sedang memperhatikan.

Saran dari Haechan sangat bagus.

"Lucu ya?"

Barulah ketika mendengar suara tersebut Jaemin menengok. Ia tanpa sadar tersenyum senang dan sudah ingin memberikan kucing pada Jeno, namun si dominan langsung menghindar.

"Jangan bilang lo takut kucing"

"Enggak, gue nggak takut"

"Terus kenapa ngehindar gitu"

Feind. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang