switch

5.2K 259 14
                                    

.

.

.

Sekarang sudah hari Senin. Waktu nya kembali berangkat sekolah seperti biasa. Ketua Haupquartier merasa beberapa bulan terakhir berlalu begitu cepat. Banyak sekali hal mengejutkan terjadi.

Kini Mark sudah ada di mobil untuk mengantar Haechan ke Klares Ziel lalu nanti diri nya akan langsung menuju Unser Stolz. Sebenarnya si manis kesal dan tak ingin berangkat bersama suami menyebalkan nya, namun Mark tetap memaksa.

"Jangan ngambek atuh babe, maafin gue" ucap yang dominan sembari memperhatikan jalan. Satu tangan nya ingin menggenggam tangan Haechan namun langsung ditepis dengan kasar.

Si manis hanya memutar bola mata dan menekuk tangan di depan dada. Kepala nya terus menghadap jendela karena jika menatap Mark ia akan bertambah kesal.

Tadi malam saat sudah tertidur pulas ketua Haupquartier merasa ada yang menggerayangi tubuh nya. Ketika membuka mata ia sudah ada di bawah kungkungan Mark dan si dominan bermarga Jung sedang membuka kancing terakhir piyama nya.

Tentu kalian tahu apa yang terjadi setelah itu.

Mark bermain dengan sangat brutal dan membuat lubang Haechan kembali lecet. Ia terus menggempur anal si manis walau tubuh lemas di bawah nya sudah meminta berhenti.

Saat sampai di depan gerbang Klares Ziel SHS, ketua Haupquartier coba membuka pintu namun ternyata Mark mengunci nya.

"Ntar pulang sekolah kita beli ice cream yaa? apa gelato? permen kapas juga deh kalo lo mau"

"Brisik mulut lo"

"Babe maafin gue"

"Buka pintu nya"

Mark menghela nafas panjang, yang satu ini memang salah nya.

Kunci pintu di buka, Haechan langsung keluar dari mobil dan berjalan tertatih menuju kelas. Melihat itu tentu ketua Vetraulich langsung menyusul istri nya.

"Sini gendong, kaki lo ga akan kuat jalan sampe kelas"

"Minggir, lo telat ntar"

"Gapapa bilang aja abis nganter istri" ucap Mark enteng lalu menggendong Haechan ala koala.

Semua mata tentu langsung tertuju pada dua ketua geng tersebut. Mereka kaget dan tak menyangka Seo Haechan ada di gendongan Mark Jung. Bisik-bisik pun mulai terdengar di sepanjang koridor membuat si manis risih namun ia mencoba abai.

Sampai kelas Mark langsung menurunkan Haechan di kursi tempat duduk nya, berjongkok sejenak untuk melihat wajah si manis yang masih tertekuk.

"Sana pergi"

"Senyum dulu"

Ketua Haupquartier memutar bola mata malas lalu tersenyum dengan sangat tidak ikhlas. Mark terkekeh melihat itu, ia bangkit lalu mengecup singkat bibir Haechan.

"Pulang sekolah kita beli banyak jajan" ucap yang dominan sembari menepuk kecil kepala istri nya. Ia beralih menatap Yangyang, Felix, Jaemin dan Renjun yang sedang menggunakan tangan mereka sebagai penopang dagu di atas meja, "Nitip Haechan coy jangan sampe lecet"

Keempat anggota Haupquartier langsung mengacungkan jempol. Barulah setelah Mark pergi mereka menyerbu sang ketua dengan berbagai pertanyaan.

"Gimana gimana? udah berapa kali kalian ngelakuin itu?"

"Lo kenapa kesini nya di gendong Mark hayoo"

"Sakit ya Chan? rasa nya kayak gimana?"

"Ngapain aja lo selama seminggu nggak masuk?"

Feind. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang