nyeri

3.6K 210 6
                                    

.

.

.

Pagi berikutnya.

Haechan terbangun karena sinar matahari muncul dari celah gorden menerjang mata. Tangan lentik itu meraba kasur sebelah kiri yang ternyata sudah kosong. Tak ada Mark Jung.

Karena itu ia langsung duduk sembari mengumpulkan nyawa sejenak. Saat melihat ponsel, jam sudah menunjukkan pukul 6.15 am waktu setempat.

Haechan segera beranjak menuju kamar mandi untuk membasuh wajah dan menggosok gigi. Setelah itu ia ke dapur berniat untuk mencuci piring bekas tadi malam, namun ternyata semua alat makan sudah tertata rapih di rak.

Siapa lagi kalau bukan Mark yang mencuci nya tadi pagi ketika Haechan masih tertidur lelap.

Ketua Haupquartier keluar dari villa menghirup udara segar. Tampak beberapa orang dari masing-masing regu sedang bertugas memasak sarapan di dapur umum sementara yang lain berkumpul di lapangan.

Haechan bisa melihat Jaemin, Yangyang, Lucas dan Guanlin di dapur itu. Ia pun memutuskan untuk pergi kesana dengan langkah pelan sembari mengucek mata.

"Eh princess nya Mark udah bangun nih" ucap Lucas yang pertama kali menyadari keberadaan si manis.

"Chan? udah sarapan belum?" tanya Yangyang.

Haechan menggeleng. Satu tangan bertumpu pada meja kompor dan satu nya lagi mengelus perut, "Belum masak, perut gue agak nyeri"

"Loh ngapain keluar? istirahat Chan gaboleh capek" kini Guanlin yang berbicara.

"Iya, masalah sarapan nanti gue bikinin buat lo, ayo gue anterin ke villa" Jaemin menambahi.

"Gamau ih gabut di villa, mending bantuin kalian masak, lagian sakit nya cuma sebentar ini"

Begitulah Haechan yang keras kepala. Berkali-kali sudah di larang namun tetap saja menolak untuk kembali ke villa. Lagi pula tujuan nya ikut kemah bukan untuk rebahan di kasur, melainkan menikmati lingkungan alam yang subur.

Ketua Haupquartier terus berjalan kesana kemari sembari memasang wajah ceria. Mood nya sedang dalam keadaan sangat bagus dan nyeri perut bukanlah penghalang.

Kalian bertanya dimana Mark Jung? entahlah Haechan juga belum melihat sosok dominan itu sejak tadi. Mungkin sedang sibuk menyiapkan kegiatan untuk acara perkemahan.

Saat jam menunjukkan pukul 7.00 am, tiba-tiba terdengar pengumuman yang ditujukan untuk seluruh murid. Mereka semua di perintahkan segera menuju lapangan karena senam bersama akan mulai sebentar lagi.

"SELURUH PESERTA PERKEMAHAN HARAP SEGERA BERKUMPUL DI LAPANGAN, SAYA HITUNG 10 DETIK JIKA ADA YANG BELUM BERKUMPUL MAKA AKAN DIKENAI HUKUMAN"

Hitung mundur pun terdengar beberapa saat setelah pengumuman di siarkan. Jaemin, Yangyang, Lucas dan Guanlin tentu langsung berlari cepat menuju lapangan karena tak mau menerima hukuman. Sementara Haechan hanya berjalan sembari mengatur nafas. Jarak dapur di pojok belakang ke titik kumpul memang lumayan jauh jadi si manis tiba saat senam sudah akan di mulai.

Disana akhirnya ketua Haupquartier melihat Mark. Sosok itu sedang memberi arahan di depan semua murid yang masih merapikan barisan.

"Rapikan barisan, kita mulai senam nya!" ucap Mark dengan tegas menggunakan microphone. Ia belum menyadari bahwa Haechan sedang berjalan mendekat.

Lalu ketika sosok manis itu menarik ujung kaos yang di kenakan oleh ketua Vetraulich, barulah ia menoleh. Sang istri memasang senyum, badan nya berkeringat dan nafas nya sedikit tersengal-sengal.

Feind. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang