Arah Masa Depan

14 2 0
                                    

Tazkia terbangun untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri yaitu lanjut mencuci baju dan memasak untuk Darlen, Galih dan dirinya.

Berlangsung selama satu jam. Tazkia berniat menjemur pakaiannya besok pagi pagi sebelum berangkat sekolah. Masak juga sudah selesai, setelahnya Tazkia memilih menyapu sebelum itu dia mengelap - lap meja. Darlen baru saja bangun langsung tidur lagi di sofa tetapi tidak lama bangun lagi dengan keadaan masih setengah sadar menaiki tangga. Tazkia yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Seperti mimpi rasanya karena setelah naik tangga dia tidur lagi di tengah jalan. Tazkia sudah sampai atas nyapunya tetapi ke halang oleh Darlen.

Tazkia membangunkan Darlen dengan cara yang sudah biasa dia lakukan, mencium bibir Darlen.

Cup...

"Mas bangun kamu ngapain tidur di sini ?"

"Hah aku ngantuk banget bie."

Darlen merentangkan kedua tangannya meminta gendong."gendong aku."

"Emang kamu bayi."

"Ke kamar Galih aja dulu."

Darlen menganggukkan kepalanya, kemudian pindah ke kamar sebelah kamar Galih.

"Ada ada aja sih ayang lo Ki." Ucap Tazkia dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Selesai bebenah rumah baru Tazkia bisa santai, membiarkan Darlen tidur dulu setelah sudah lumayan lama nanti baru lah dia membangunkan Darlen. Sudah sejam berlalu Tazkia bermain ponsel saatnya membangunkan Darlen.

Satu kali langsung bangun, tetapi bangun dengan keadaan males, Darlen memeluk Tazkia begitu lemas.

"Kamu kenapa sih mas lemas banget gini."

"Lagi mager."

"Oke oke yang lagi mager."

"Ih yang aku serius."

"Aku juga serius kamu kan emang lagi mager mau di apain lagi."

"Jangan di ledekin."

"Ya udah ayo makan."

Darlen bangun dari duduknya kemudian berlari keluar kamar dengan tenaga ekstra. "Oke lest go."

"Giliran makan aja langsung semangat. Sampai cewenya di tinggalin."

Di ruang makan Darlen mencium-cium aroma makanan Tazkia yang begitu harum melebihi masakan restoran bintang lima.

Di atas tangga Tazkia berucap. "Kalau di cium doang gak bakal kenyang bie."

Darlen menengok ke arah tangga lalu menghampiri Tazkia langsung mengangkatnya. "Kamu manggil aku apa ? Coba ulang."

"Enggak ada pengulangan."

Cup...

Darlen mencium Tazkia dalam keadaan masih mengangkat Tazkia. Berlangsung selama satu jam barulah dua jam sisanya Darlen menurunkan Tazkia dan mengunci pergerakannya di tembok dengan masih mencium bibirnya bahkan melumatnya.

Perjodohan T & DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang