Tengg~ tengg~ jam istirahat telah habis siswa/i diharapkan segera masuk ke kelas masing masing
"Hah cepet amat jamnya, perasaan baru muter bentar deh, itupun belum keliling ke banyak tempat, baru setengah gedung kelas 2." Gerutu Alice karena dia ingin berkeliling lebih lama karena mapel selanjutnya adalah guru yang tidak dia sukai.
"Yaudah mau gimana lagi, lanjut istirahat kedua aja, tapi ntar gue gabisa main ama temen cewe gue dong." Alice menggerutu lagi, tapi kali ini sambil menatap mata Arthur
"Besok. Besok gue dateng lebih awal, terus lo temenin gue lagi gimana?" Jawab Arthur
"Huh- yaudah gitu aja"
"Deal ya?"
"Oke deal!"
Alice dan Arthur mulai memasuki kelas, tidak berapa lama, Bu Lilyana guru kesenian yang terkenal galak dan tegas, Alice berusaha untuk fokus pada tiap materi yang diterangkan, sebisa mungkin dia tidak melewatkan nya supaya tidak mendapat teguran dari guru itu. Arthur bukannya fokus pada materi, dia malah sibuk memperhatikan Alice. Alice berusaha menghiraukannya tapi lama kelamaan itu menganggunya.
"Hey kenapa terus menatapku, materinya disana." Bisik Alice
"Ini gue juga lagi merhatiin materi tuh." Arthur membalas bisikan Alice
"Ah terserahlah, kalo ada yang mau diomongin nanti aja dah, jangan sekarang."
Bu Lilyana melihat Arthur tidak fokus pada materinya, kemudian beliau mendatangi meja Arthur dan Alice.
"Alice, siapa anak disebelahmu ini?" Tanya bu Lilyana
"Oh.. itu murid baru yang datang hari ini bu, namanya Arthur."
"Oh kamu murid baru ya, harusnya kamu fokus pada pelajaran saya, materinya ada di papan tulis. Untuk sekarang saya maafkan perilaku mu ini karena kamu masih baru disini."
"Alice, kamu tolong bantu dia untuk beradaptasi disini, beritahu dia tentang aturan dan hal lain di sekolah ini."
"Baik bu."
Bu Lilyana segera pergi dari bangku mereka, dan melanjutkan materi. Untunglah jadwal hari ini tidak begitu lama, bu lilyana pergi meninggalkan kelas mereka setelah selesai menerangkan materi, kini mereka lanjut ke materi berikutnya hingga jam istirahat kedua.
Alice menghampiri sahabatnya dari kelas lain. Sebelumnya Alice sudah mengabari bahwa dia tidak bisa bertemu sahabat nya di istirahat pertama karena harus menemani arthur melihat lihat isi sekolah.
"ELAINAAA MAIN YUKK" panggil Alice dari luar kelas elaina
"Alicee, kapan kau akan berhenti bertingkah seperti itu?"
"Hehe gapapa kann, lagipula kita sudah terbiasa seperti ini." Kata Alice sambil berjalan ke bangku Elaina.
"Haha baiklah baiklah terserah kau saja" ucap elaina sambil mengelus kepala Alice.
Alice dan Elaina sudah berteman sejak mereka kecil. Bahkan keluarga mereka juga bersahabat dari lama, itulah sebabnya Alice dan Elaina berteman baik sejak kecil.
Setelah menghabiskan waktu dijam istirahat Alice kembali ke kelasnya sebelum bel berbunyi. Dia melihat Arthur tertidur dimeja, kelas tidak begitu ramai. Alice pun segera duduk dan menyiapkan jadwal pelajaran selanjutnya.
• • •
Jam pelajaran pun berakhir. Alice mengemasi barang barangnya dan hendak pergi namun Arthur mencegahnya.
"Alice." Panggil Arthur
"Ya? Ada perlu apa?"
"Gue mau minta nomer lo"
"Buat apa njir, kita baru kenal tadi pagi."
"Udahlah kasih aja apa susahnya?" Jawab Arthur sambil menodongkan hpnya ke Alice
Alice mengambil hp Arthur dan memasukkan nomor palsu di hpnya, karena bagi Alice nomor itu termasuk privasi.
"Nih udah." Jawab Alice ketus dan bergegas pergi meninggalkan Arthur sendirian
"Huh.. nomor palsu ya" gumam Arthur
"Liat aja nanti, gue pasti bisa dapetin nomor lo, sekaligus diri lo." Gumam Arthur dengan smirk diwajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
obsessive classmate
Teen FictionAlice Emilia adalah anak tunggal keluarga Emilia yang merupakan konglomerat disuatu kota ternama. Tiba-tiba bertemu seorang pria yang terobsesi dengannya di SMA tempatnya bersekolah. Siapakah pria itu? Baca cerita selengkapnya disini!! • mon maap kl...