Ketika Alice hendak membuka pintu mobilnya, tangannya dihadang oleh Arthur "Tunggu. Biar gue yang bukain."
Alice hanya diam karena dia memang sudah terbiasa diperlakukan seperti itu, maklum lah ya dia kan nona muda.
"Thanks." Jawab Alice singkat, dia langsung duduk di kursi depan mobil Arthur,yup posisi mereka jadi bersebelahan.
"I will do everything for you, my lady."
Arthur menyadari Alice tidak memasang sabuk pengamannya, Arthur spontan memasangkan sabuk pengamannya. "Lain kali jangan lupa make sabuk pengamannya, gue gabakal bolehin cowo lain masangin hal kayak gini."
"...." Lagi lagi Alice memancarkan rona merah di pipinya, siapa yang ga baper coba kalau digituin.
"Ekhem- gue bisa masang sendiri kok, gaperlu lo pasangin juga bisa." Ujar Alice sambil mengipasi wajahnya yang panas dengan tangannya itu.
Arthur yang mengetahui tindakan nya hanya diam menahan salting dan menancapkan gas mobilnya, dia benar benar mengebut dengan kecepatan yang tidak biasa.
- -- - -- - -- -
Ditengah perjalanan menuju rumah Arthur, Arthur teringat kembali kejadian tadi pagi disekolah. Itu membuatnya dipenuhi rasa cemburu pada mantan Alice. Alice hanya memandangi ponselnya sepanjang perjalanan, entah mengapa itu membuat Arthur semakin kesal.
Dia merasa seperti diabaikan oleh orang yang dia suka, walau perasaan suka nya yang terlalu besar itu membuatnya terobsesi dengan Alice. Dia kemudian menancapkan gas dan mengebut di jalanan. Untung saja sepanjang jalan itu sepi.
"Pelan pelan pak sopir, pelan pelan." Ucap Alice yang sadar ketika Arthur mulai mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, namun Alice tetap melihat ponselnya itu.
"Lo bicara sama siapa?" Cibir Arthur
"Ya sama lo lah, sama siapa lagi coba kalau bukan bicara sama lo."
"Kalau bicara sama orang yang diliat itu orangnya, bukan hp-nya. Do you understand?" Setelah mengatakan itu Arthur semakin menambah kecepatannya dan dengan santainya dia tetap memasang wajah datar namun isi hati dan pikirannya dipenuhi rasa kecemburuan yang membludak
"Lo hari ini kenapa si? Lagi pms lo?"
"Lo masih suka sama mantan lo?"
"Gue nanya ke lo, lo malah balik nanya ke gue, sinting"
"Jawab pertanyaan gue."
"Haah... Lo cemburu karena gue tadi pagi berduaan sama devan?"
"Oh berduaan ya." Arthur meminggirkan mobilnya dan mengerem mendadak. Untungnya Alice sudah memasang sabuk pengamannya jadi itu tidak membuatnya terluka sedikitpun. Yah walau jantungnya shock dengan rem mendadak dari Arthur.
"Lo gila ya, tadi ngebut ngebut gajelas, sekarang ngerem mendadak. Ni jantung hampir pindah ke lambung tau ga"
Mobil berhenti di tepi jalanan, Arthur menyilangkan tangannya di setir mobil dan menatap wajah Alice. "Jadi lo masih suka sama mantan lo?" Tanya Arthur sekali lagi untuk memastikan.
"Kalau 'iya' kenapa? Dan kalau 'engga' juga kenapa?"
"Jawab yang bener. Yes or No?"
KAMU SEDANG MEMBACA
obsessive classmate
Teen FictionAlice Emilia adalah anak tunggal keluarga Emilia yang merupakan konglomerat disuatu kota ternama. Tiba-tiba bertemu seorang pria yang terobsesi dengannya di SMA tempatnya bersekolah. Siapakah pria itu? Baca cerita selengkapnya disini!! • mon maap kl...