#11 Tawuran

87 10 0
                                    

Arthur membabi buta karena ledakan emosi yang keluar secara tiba-tiba karena Alice keceplosan membahas soal mantannya didepan orang yang menyukai nya.

Dia mencari gara gara dengan sekolah lain.
Dia menuju sekolah yang berisi para preman preman sekolah, didalam sekolah itu sudah tidak layak disebut sebagai sekolah lagi. Sekolah itu terkenal dengan murid-murid nya yang spek berandal.

Setiap hari disana hanya tawuran dan tawuran, jarang sekali melakukan pembelajaran normal seperti pada sekolah lain. Sesuai popularitas sekolah nya, itu adalah SMA Fǎnpàn.

Arthur mendatangi sekolah itu dan mencari pemimpin nya untuk mengajaknya berduel. Tidak ada imbalan yang akan diberikan oleh kedua pihak jika salah satu diantara mereka memenangkan pertandingan itu. Karena itu ditunjukkan untuk kesenangan semata.

"Woi lo yang disana." Ucap Arthur yang memanggil salah satu siswa disana.

"Hah? Maksud lo, gue?" Jawab seorang anak laki laki yang sedang merokok dilorong sekolah itu. Dia adalah Vincent.

"Siapa lagi kalau bukan lo, ketua lo mana?"

"Buat apa lo nyari ketua disini?"

"Gue mau ngajak duel."

"Pfft- duel? HAHA" Ejek Vincent ketika mendengar ucapan Arthur yang ingin mengajak ketua pimpinan disana untuk berduel dengannya.

"Hah... Lo ngetawain gue?" Arthur mengerutkan alisnya kesal melihat kelakuan Vincent.

"HAHAHA mana bisa lo menang lawan ketua kami, ketua kami itu udah serung gelud sama anak anak disini"

"Lo ga percaya kekuatan mc seperti gue apa"

Tak lama setelah mereka berdua ribut tanpa henti ketua dari SMA Fǎnpàn mendatangi mereka berdua. Tampilannya yang berantakan namun memberikan kesan sangar pada tubuhnya. Tenaganya cukup kuat tapi hampir setara dengan tenaga Arthur yang sedang dipenuhi amarah saat itu.

Tep Tep Tep

Suara langkah kaki yang semakin mendekat ke arah mereka berdua, namun keduanya tidak menyadari itu dan hanya ribut terus terusan.

"Hooaam... Woy ada ribut ribut apa ini? Ganggu orang tidur aja." Suara menggelegar di lorong itu yang tak asing di telinga Vincent. Ya itu adalah ketua SMA Fǎnpàn. Panggil saja Zion.

"E-eh Boss udah bangun?" Jawab Vincent sedikit gemetar.

"Gak ini arwah gue."

"HAH? BOSS UDAH MENINGGOY?"

PLAAKK

"VINCENT BEGO, JADI LO MAU GUE DEAD SEKARANG GITU?"

"E-engga gitu bos"

"Udah jelas gue bangun, masih ditanya"

"Huh? Siapa dia?" Tambah Zion sambil menoleh ke arah Arthur

"Oh jadi lo ketua nya?" Ucap Arthur sambil menatap Zion

"Iya ada perlu apa lo sampe kesini."

Zion menatap seragam milik Arthur yang berlogo SMA Grand Royale di sakunya

"Lo dari SMA berkualitas napa mampir kesini? Ini bukan tempat lo"

"Mending lo pergi aja sana"

"Gue mau duel sama lo. Sekali doang"

"HAHAHAHAHAHAHA LO MAU DUEL SAMA GUE? Mending anak ambis pergi ke perpustakaan terus belajar sana, hus hus" usir Zion ketika mendengar tantangan dari Arthur.

Arthur hanya menatap Zion dengan tajam, sekarang dirinya benar benar dipenuhi emosi yang akan meledak ledak. Dia sudah tidak sanggup menahannya lagi dan...

Buggg

Suara pukulan pertama dari Arthur yang mengenai ulu hati Zion. Zion yang tadinya menertawakan Arthur sekarang berubah menjadi lebih serius dan menerima tantangan Arthur. Suasana dilorong itu sekarang menjadi dingin dan berat Vincent yang masih disana tiba-tiba menghilang entah kemana.

Dan ternyata sedari tadi anak anak SMA Fǎnpàn terus memperhatikan keduanya dari lantai atas. Zion segera memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan arena di lapangan sekolah mereka. Zion menyuruh Arthur mengikutinya dari belakang. Kemudian mereka berdua segera menuju lapangan yang dijadikan arena bertarung mereka.

"Woy lo salah besar nantangin bos kita"

"Zion! Zion! Zion!"

"Wehh ada yang gelud lagi"

"Siapa lawan siapa?"

"Zion lawan anak SMA Grand Royale"

"Hah?! SMA yang isinya murid pinter pinter itu?"

"Ngapain coba dateng nyari ribut sama ketua"

"Harusnya si anak ambis kumpul sama anak ambis aja HAHAHAHA"

WAAAA WAAAA WAAAA

Begitulah sorakan anak SMA Fǎnpàn yang memenuhi arena itu. Mereka semua memperhatikan dari atas tetapi ada juga yang berani untuk turun dan melihat dari jarak yang cukup dekat, bisa dibilang dia menonton didekat pagar pembatas disana.

Pertandingan sudah dimulai Zion selaku ketua pimpinan disana melawan Arthur tanpa basa basi, dia menghajar Arthur habis habisan. Arthur yang pikirsnnya tidak jernih dan dipenuhi emosi.

Arthur pun tak segan segan untuk menghantam Zion, dia menganggap Zion sebagai samsak tinju untuk melampiaskan kekesalannya. Pertandingan pertama selesai dan dimenangkan Arthur. Arthur hanya mendapat luka di sekitar tangannya. Zion mendapatkan luka diwajahnya akibat pukulan Arthur.

Mereka beristirahat sejenak selama 15 menit. Arthur masih tetap berdiri di tempat tetapi Zion pergi ke pojokan untuk menemui kaki tangannya untuk menyuruh mereka mengelap keringatnya.

• • •

15 menit berlalu.. pertandingan kedua segera dimulai. Kali ini Arthur tak sekuat sebelumnya. Emosinya mulai stabil dan mereda, sedangkan tenaga Zion masih cukup untuk mengalahkan Arthur.

"Baru ronde pertama udah lemes gitu"

"Yakin masih mau lanjut ni?" Ucap Zion dengan nada yang meremehkan Arthur.

Arthur hanya menatapnya kesal, dia langsung memukul wajah Zion dengan keras sampai pipinya berdarah. Zion yang tidak terima dengan pukulan tiba-tiba dari Arthur segera dia langsung memukul balik Arthur.

Pertandingan kali ini berlangsung cukup lama, tanpa dialog percakapan sedikit pun. Mereka mengakhirinya dengan kemenangan yang berhasil diraih Arthur. Arthur yang memenangkan pertandingan itu merasa lega dan langsung menoleh ke arah Vincent.

"Woy lo yang disana" sentak Arthur ketika suasana ramai memenuhi arena itu.

Vincent merasa dirinya yang dipanggil oleh Arthur, dia segera menoleh ke arah Arthur. Dan bertanya tanya apa yang bakal dia lakukan terhadap dirinya.

"Udah gue bilang kan, kekuatan mc tuh lebih kuat dari kekuatan pimpinan kalian." Ucap Arthur dengan nada dan wajah sombongnya itu, tak lama setelah mengatakan itu dia mengirim sesuatu pada Alice.

Bersambung-

Wah ga kerasa saya lumayan lama belum update cerita terbaru ya, kali ini saya potong dulu eps ceritanya, saya baru dapet ide setelah hiat beberapa hari untuk merehatkan pikiran hehe

Happy reading all🫶🏻🫶🏻🥰

obsessive classmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang