Waktu semakin berlalu, ulangan telah selesai. Mereka mengumpulkan lembaran tadi kepada bu Nina, Bu Nina memeriksa setiap lembaran harus terisi identitas yang jelas. Jika ada yang belum menulis identitas Bu Nina akan menyuruhnya memberi identitas terlebih dahulu.
Anak anak merasa sedikit lega karena suasana yang tegang itu telah berakhir, pelajaran berikutnya adalah bahasa Indonesia. Pak Arya selaku guru bahasa Indonesia adalah guru yang sangat santai pada muridnya. Beliau disukai oleh seluruh siswa angkatan ke-2, itu adalah angkatan Alice saat ini.
"Haloo anak-anakku, bagaimana kabar kalian hari ini?" Tanya pak Arya dilengkapi dengan senyuman ceria yang khas
"Sangat baikk pak" teriak satu kelas yang sangat bersemangat hingga suaranya menggema dikoridor sekolah.
"Wah wahh hari ini kalian sangat bersemangat ya!"
"Siap untuk memulai pembelajaran?"
"Sudah siap pak"
• • •
Jam pelajaran pertama telah berakhir. Kali ini Alice hendak pergi menemui sahabatnya tetapi dicegah oleh Arthur.
"Berhenti." Pinta Arthur ketika Alice hendak menuju pintu kelas.
"Mau apa lagi sih lo? Mau minta nomer gue kan udh gue kasih kemaren, sekarang apalagi?"
"Gue mau lo makan bareng gue pas istirahat."
"Mana bisa gitu anjink, lo mending nyari temen selain gue dah." Ucap Alice kesal
"Yaudah kalau gitu gue nekat ikut sama lo aja." Ucap Arthur sambil berjalan ke arah Alice
"Serah lo, gue mau ketemu bestie gue dulu."
"Oke. Gue ikut"
Alice hanya menghela nafas kesal bercampur dengan ketidaknyamanan dari sikap arthur. Mereka berdua melewati koridor dan selalu saja mendengar gossip berulang dari anak anak disana. Mereka sudah sampai di depan kelas Elaina.
Alice menanyakan kepada teman sekelasnya, apakah Elaina ada di kelas atau tidak, sayangnya saat itu Elaina tidak ada dikelas, dia sedang dipanggil oleh guru untuk mengurus kebutuhan osis.
Yap Elaina adalah wakil ketua Osis."Hai erikaa!!, Elaina ada di kelasnya ga?"
"Halo Alice, eh Elaina tadi dipanggil guru, kayaknya sibuk ngurus kebutuhan OSIS"
"Ohh gitu ya, yaudah kalau gitu, nanti bilangin ke Elaina buat chat aku kalau udah selesai ngurus osis ya"
"Okey siap"
Alice terpaksa harus menemani Arthur dan bersama dengan Arthur selama istirahat, mereka langsung pergi ke kantin dan menyantap makanan untuk mengisi tenaga setelah berperang dengan ulangan yang menegangkan.
Entah kenapa waktu istirahatnya terasa lama, tidak seperti biasanya ketika Alice bersama Elaina, tentu saja itu adalah masa sebelum Arthur pindah ke SMA Grand Royale. Sekarang dia jadi jarang bertemu Elaina, karena Elaina adalah wakil ketua Osis. Alice tidak mengikuti organisasi apapun karena dia tidak terlalu berminat untuk ikut.
Alice lebih memilih mengikuti ekstrakulikuler atau hanya sekedar menjadi pengurus kelas. Itu karena Alice harus mengikuti Les sepulang sekolah di hari tertentu, jika dia ikut osis yang sering rapat dadakan itu hanya akan mempersulit dan memakan waktu baginya.
Alice memulai pembicaraan setelah dia selesai menyantap makanannya.
"Oi bang."
"Hah? Manggil gue lo?"
"Iyalah, siapa lagi kalau bukan elo."
"Tumben ga manggil pake nama, jadi ini panggilan sayang dari lo ya?"
"Idih pd amat lo"
Arthur hanya cengar cengir melihat reaksi Alice, dia kemudian bertanya pada Alice kenapa dia memanggil nya.
"Jadi ada apa sayangku yang ketus ini memanggil saya?"
"Tumben formal. Biasanya kayak setan."
"HEH! GA GITU JUGA DONG ANYING." Ucap Arthur kesal dengan bercandaan Alice itu
"Nah kan bener kayak setan." Alice tetap melakukan candaan itu ketika melihat reaksi heboh Arthur.
"Jadi gue abis ini mau ke perpus, lo pergi aja main sama temen lain. Awas lo ngintilin gue lagi."
"Ga, gue mau ikut ke perpus ama lo biar bisa perpustakaan date"
"..." Alice hanya terdiam dan tersenyum masam mendengar kalimat itu keluar dari mulut Arthur. Tangannya mengepal seakan mau menonjok wajah Arthur.
Alice berjalan lebih dulu menuju perpustakaan dan mempercepat langkahnya supaya Arthur tidak mengejarnya sampai keperpustakaan. Alice ketika bertemu Arthur hanya bertengkar terus, tapi tenang mereka bertengkar hanya sebatas candaan masa kanak kanak. Bukan hal yang serius.
Bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
obsessive classmate
Ficção AdolescenteAlice Emilia adalah anak tunggal keluarga Emilia yang merupakan konglomerat disuatu kota ternama. Tiba-tiba bertemu seorang pria yang terobsesi dengannya di SMA tempatnya bersekolah. Siapakah pria itu? Baca cerita selengkapnya disini!! • mon maap kl...