#15 🏫

95 10 3
                                    

Mereka berdua sudah tiba disekolah, ketika hendak berjalan menuju kelas, disepanjang jalan dan di koridor perhatian tertuju pada mereka berdua. Entahlah mengapa pagi ini disekolah begitu ramai.

"Eh mereka berangkat bareng?"

"Apa ada hubungan diantara mereka berdua?"

"Udah resmi pacaran kah?"

"Beruntung sekali Alice."

"Gilaa Alice make pelet apa nih sampe Arthur mau berangkat bareng gitu"

"Itu mobil Alice kan?"

"Arthur menginap dirumah Alice?"

"Jangan jangan mereka sudah tinggal satu rumah?"

Psst.. psst..

Tiada hentinya orang orang membicarakan mereka berdua. Selagi mereka tidak mengusik Alice maupun Arthur mereka tetap aman, jika mereka sampai merugikan atau bahkan mengusik kehidupan sekolah Alice, siap saja ayahnya akan turun tangan dan membasmi hama pengganggu itu.

Oh tunggu- tentu saja Arthur juga ada dipihak Alice, dia kan sudah terpikat oleh Alice sejak pertemuan pertama.

Saat mereka berdua tiba didepan pintu kelas, Alice mendengar suara dari kejauhan yang memanggil namanya..

"ALICEEE" teriak seorang pria

"Hng? Siapa ya?" Alice berhenti didepan pintu kelas dan menoleh ke sumber suara itu.

Arthur yang menyadari hal itu, dia pun ikut berhenti dan bertanya pada Alice "kenapa berhenti disini?"

"Oh tadi ada yang manggil nama gue" balas Alice

Pria itu berjalan mendekati Alice, Alice dengan mata jernihnya itu langsung menyadari siapa pria itu. Yup itu adalah mantannya. Devano Aester Dirgantara.

"Hey Alice. Ayo ikut gue sebentar." Tanpa basa basi lama devan menarik tangan Alice namun berhasil dicegah oleh Arthur.

"Mau lo bawa kemana cewe gue?" Kata Arthur sambil mencengkeram pergelangan tangan devan.

"Bukan urusan lo." Balas devan yang tetap bersikeras menggandeng tangan Alice

"Lepasin. Lepasin tangan Alice." Jawab Arthur sambil memelototi devan.

"Lo yang harusnya lepasin tangan dia."

Alice yang tidak tahan mendengar mereka berdua ribut, dia segera menengahi kedua nya sebelum situasi bertambah parah.

Alice melepaskan tangan devan dari tangannya, dia berkata "udah udah, Arthur lo masuk kelas duluan sana, dan devan apa yang mau lo bicarain sama gue? "

"Ga, gue disini aja nemenin lo" kata Arthur

"Kali ini gue gabisa biarin lo terus dideket gue. Ini urusan gue sama dia, gue gabisa ngelibatin lo disini, paham?" Balas Alice dengan tatapan dingin ke arah Arthur

Masih pagi tapi tiba-tiba kedua orang itu mood-nya langsung menurun drastis gara gara kemunculan devan disini. Alice yang sudah membuang perasaannya untuk devan karena memutuskan hubungan secara sepihak membuat Alice terluka.

Disaat Alice sudah benar-benar tidak memiliki perasaan untuknya, mengapa semesta harus mempertemukan keduanya?

"Oke.. gue masuk kelas duluan, kalau dia berani macem macem sama lo. Panggil gue, nanti gue langsung dateng." Kata Arthur yang kalah telak, dan mencoba menstabilkan emosinya karena Alice lebih memilih mantannya dibanding dirinya.

Arthur mengetahui devan adalah mantan Alice karena Arthur diam-diam mencari tau tentang kehidupan Alice, siapa yang pernah berhubungan dengannya, dan tentang latar belakangnya. Tentu saja semua itu dilakukan tanpa sepengetahuan Alice.

obsessive classmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang