Naqilla - 26

405 14 2
                                        

°°°°

🧚✨

Pagi ini tantangan ToD Naqilla dan teman temannya pun dimulai.

Dikelas Naqilla..
"Lo pada jangan lupa ya tantangan kita semalem dimulai hari ini sampe waktu yang kita tentuin" ingat Natasya. Naqilla dan kedua temannya pun mengangguk pasrah. Dan sepertinya hari ini adalah hari yang berat bagi Naqilla, dikarenakan ia belum bisa menerima jika ia harus menjauhi Kenzio selama 3 minggu ternyata sang empu yang ingin dijauhi Naqilla pun muncul tepat di depan kelas Naqilla dengan wajah yang sedang mencari-cari seseorang.

Bianca yang melihat Kenzio berdiri tepat di depan kelas mereka pun langsung mengeluarkan suara "Waduh.. berat beratt" Naqilla pun hanya mendengus kesal melihat itu.

"Kil, inget ya tantangan semalem ga bole deket deket kak Kenzio sela- uhmpmm" ucapan Natasya pun terpotong dikarenakan Naqilla yang menutup mulutnya dengan keras.

"IYA IYAA DIEM DEH" kesal Naqilla. Bagaimana tidak kesal? Natasya berbicara dengan suara yang tidak dikecilkan padahal posisi mereka dekat dengan pintu kelas yang dimana didepan sana ada seorang Kenzio yang sedang menatap mereka.

"Duh kok natap ke sini sih kil" tanya Bianca kepada Naqilla yang sudah panas dingin. "Lo pada ribut sih mana bawa bawa nama dia, apa ga ke notice noh" balas Gladys. Mereka pun langsung membuang muka agar tidak bertatapan langsung dengan Kenzio, beda hal nya dengan Naqilla, ia malah menatap Kenzio dengan lekat tanpa memberikan senyuman seperti biasanya karena ia sedang menjalankan tantangan nya tersebut. Walaupun bibir nya memaksa untuk terus tersenyum.

Kenzio yang ditatap pun langsung membuka suara nya "Gue pinjem kunci ruangan musik" ucap Kenzio datar.

Naqilla yang merupakan ketua yang menyimpan kunci ruangan musik pun langsung mengambil dan memberikannya kepada Kenzio tanpa berucap satu kata pun. Kenzio yang melihat tingkah Naqilla yang tak seperti biasanya pun memberikan tatapan aneh dan tak berlangsung lama ia mendatarkan lagi ekspresi nya lalu pergi meninggalkan kelas mereka.


*Fyi Naqilla menyimpan kunci ruangan musik karena Naqilla merupakan anggota inti ekskul musik, dikarenakan Naqilla yang senang akan musik ia pun sering datang ke ruangan itu dan guru yang melatih mereka melihat Naqilla sangat mahir dalam musik maka ia diangkat menjadi anggota inti ekskul tersebut. Naqilla pun dipercaya untuk membawa kunci cadangan ruangan musik karena ia yang sering mengunjungi ruangan itu.

"Wow ini serius lo Kil? tumben pas diajak ngobrol tadi ga senyam senyum kek orgil" tanya Gladys. Naqilla yang membelakangi ketiga temannya pun langsung membalikkan badannya dengan senyuman yang sumringah "Oh masih ges ternyata" lanjut Gladys.

Di kantin..
"Gila ni tempat penuh terus dah, untung aja kita dapet ni meja satu tapi space nya luas kok gaada yang mau ni meja ya, mana cuma sisa satu ini doang" pikir Bianca.

Gladys yang mendengar ocehan Bianca pun langsung mengeplak bahu temannya itu "Udah gausah bacot, bersyukur dapet space besar gini"
Bianca yang digeplak pun mendengus kesal.
Disela-sela mereka makan, tak disangka rombongan Satria dan teman-temannya pun datang menghampiri meja mereka dengan membawa makanan dan minuman yang mereka pegang satu persatu.

"Woi dek fokus banget tu makan, numpang ngapa numpang" sapa Satria kepada adiknya yang tengah menyantap bakso yang didepannya itu.

"Yaudah duduk aja elah bang pake izin lagi" sahut Naqilla yang masih menyantap bakso nya.
"Ada Kenzio nih dek" Naqilla yang mendengar ucapan Satria pun tak bergeming dan tetap fokus pada makanannya itu, Satria yang melihat adiknya tak ada reaksi apapun hanya menatap aneh tetapi Satria mengira bahwa adiknya sedang tidak mood,  jadi yaa biarkan saja pikir Satria.

••••

Sepulang sekolah, Bianca dan Natasya kini sibuk menutup kuping mereka dikarenakan Naqilla yang terus terusan ingin melihat Bianca dan Natasya menjalankan misi nya.
"Ini kapan dimulaiii lama banget si" oceh Naqilla, "Nanti jangan lupa ya Bianca gausah sok sok malu sama bang sat, soalnya abang yang malu maluin jadi tenang aja" lanjut Naqilla dengan mulut ceplas-ceplos nya.

Tidak lama kemudian, Satria pun datang ke parkiran bersama ketiga temannya. Satria melihat adiknya dan teman temannya sedang asyik ngobrol pun langsung di hampiri oleh nya. "Asik bener ghibah" ucap Satria yang menghampiri Naqilla dan teman temannya.
Naqilla yang melihat keberadaan Satria pun langsung menarik Bianca tepat di depan Satria. Satria yang melihat Bianca sudah berdiri tepat dihadapannya pun mengernyit bingung dan menatap Naqilla dengan ekspresi bertanya 'kenapa?'

Naqilla yang sadar ditatap pun langsung menyikut tangan Bianca untuk berbicara.
Bianca yang sudah pasrah pun mau tak mau harus terlihat tenang tanpa ekspresi gugup dan langsung mengeluarkan suara "Gue boleh nebeng lo ga kak?" Satria yang bingung hanya terdiam dan menatap Bianca dengan ekspresi datar.

"Tiba-tiba?" tanya Satria, Bianca yang mengerti bahwa Satria terganggu dengannya pun langsung melanjutkan ucapannya tadi "Sorry kak, kalo gamau gapapa kok, kita lagi main-"

Belum sempat Bianca menyelesaikan ucapannya, Satria langsung menyalakan motornya. "Ayo naik" ajak Satria, Bianca pun hanya diam mematung mendengar ajakan Satria yang ternyata mau mengantarkannya pulang.
Misi pertama sukses buat pendekatan. batin Bianca

"Gue tinggal nih?" ucapan Satria mampu membuat Bianca bergerak dari tempatnya tersebut. Saat Bianca sudah duduk di motor Satria, Satria pun melihat ke arah Naqilla "Lo dijemput supir apa mau sama Kenzio dek?" tanya Satria. Sementara itu Gladys yang melihat Bianca pun menganga dan mengacungkan kedua jempolnya kepada Bianca.

Kenzio yang mendengar nya pun ingin menolak terlebih dahulu, tetapi ucapan dari sang empu yang ditanya membuat ia terdiam "Sama supir aja bang" sahut Naqilla. Satria pun mengangguk dan melajukan motornya ke luar gerbang sekolah.
Sedangkan Kenzio masih terdiam menatap Naqilla yang menolak pulang bersamanya, biasanya cewe berisik ini selalu mengusik hari harinya tapi kenapa hari ini Naqilla sangat tidak mau berdekatan dengannya? Ah tapi bagus lah hari hari nya bisa tenang tanpa ada gangguan dari cewe berisik ini, batin Kenzio.

Disisi lain Natasya masih mengumpulkan keberaniannya untuk mencoba berbicara kepada Arka bahwa ia membutuhkan tumpangan dengan paksaan teman teman laknat nya ini. Arka yang melihat Natasya berkeringat dengan posisi memalingkan wajahnya pun khawatir apakah Natasya sakit? bisa berabe kalo pingsan apalagi wajah Natasya terlihat pucat.
Seandainya Arka tau kalau Natasya pucat karena takut meminta tumpangan kepadanya..

"Lo gapapa?" tanya Arka kepada Natasya.
Sang empu yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya sedikit dan tetap memalingkan wajahnya. Karena Arka yang melihat Natasya semakin pucat pun khawatir maka Arka menawarkan tumpangan agar Natasya bisa pulang lebih awal. "Pulang sama gue aja, kasian muka lo pucet banget daripada pingsan mending gue anter" ucap Arka yang membuat kedua bola mata Natasya membulat.
Akhirnyaa ia tidak bingung lagi meminta tumpangan kepada Arka, langsung dapet tawaran gini mending santai ajaa tadi, batin Natasya.

Akhirnya rencana mereka pun berjalan dengan lancar dan pulang dengan misi yang terpenuhi. Berbeda dengan Naqilla, Kenzio, Gladys, dan Arsen. Mereka pulang sendiri sendiri walaupun Arsen sudah memaksa Gladys untuk pulang dengannya karena ia tak mau kalah dengan saudara nya itu. Tetapi nihil, Gladys menolak nya. Hahahaha kasian banget si Arsen.

___________________________________________

lumayan panjang ya gaiss part ini..
penasaran ga? berhasil apa ngga rencana temen temen Naqilla buat ngejauhin Kenzio sama Naqilla? apakah Naqilla tahan jauhin Kenzio? masi panjang nih..

Jangan lupa vote dan komen ya gaiss
Happy reading everyone 🤍

NAQILLA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang