•|| RAGA 40 ||•

5.4K 195 7
                                    

suer deh di part sebelumnya saya ga ada niatan buat anak orang nangis, maapin yaaa hehe

PERHATIAN : ADA ADEGAN KEKERASAN!! BAGI YANG GAK SUKA BISA SKIP PART INI!!

•|| RAGA ||•

Dengab tatapan dinginnya Raga memasuki ruang bawah tanah diikuti Tom dan Marsyel di belakangnya. Kedua pria itu juga bingung kenapa hawa Raga menjadi menakutkan seperti ini sejak pagi.

"Raga, kamu baik-baik aja kan?" tanya Marsyel memastikan, Raga hanya mengangguk saja.

Rora sejak semalam sedang membantu Tina di butik yang sedang sangat ramai, dan baru akan pulang nanti sore.

Akhirnya mereka sampai di ruang bawah tanah, mereja berjalan ke sel paling pojok. Di sana dapat terlihat dua wanita berbeda usia yang kondisinya sudah tidak bisa dikatakan baik-baik saja.

Kedua wanita itu adalah Dona dan juga Nia, mereka berdua di seret kemari atas perintah dari Tom.

"Bangunkan mereka," titah Tom pada penjaga yang ada di sana

Penjaga itu membangunkan mereka menggunakan air seember, langsung saja keduanya terbangun dengan mulut terbuka seakan mencari oksigen.

"Mau apa kalian hah!? apa kalian tak cukup menyiksa ku dan Nia!?" sungut Dona saat melihat anggota Keluarga Rasendriya ada di hadapannya.

Memang semenjak di bawa ke ruang bawah tanah ini, Para pria di Keluarga Rasendriya memang menyiksa kedua wanita itu terkecuali Mario dan Raga.

Mereka pun menyiksa dengan keji, dan tak di biarkan mati terlebih dahulu karena mereka semua menyisakan untuk Raga juga. Mereka tau pasti Raga juga ingin membalas perbuatan mereka selama ini.

Meskipun tampang Raga itu polos, jangan salah kira. Raga juga bisa beringas pada orang yang berani mengusiknya, contohnya saja Dona dan Nia.

"Kami tidak akan menyiksa mu lagi," Dona dan Nia menghelas nafas mendengar perkataan Marsyel

"Tapi cucuku lah yang akan mengirim kalian menemui ajalnya." tambah Tom sambil tersenyum puas melihat ekspresi mereka yang terlihat ketakutan.

"Silahkan Raga, Opa membebaskanmu untuk melakukan apa pun kepada mereka. Kami akan menonton dari sini."

Mendengar ucapan Opanya, Raga langsung saja masuk ke dalam sel. Posisi Dona dan Nia pun tidak bisa kabur, karena mereka diikat oleh rantai.

Kondisi Nia sudah parah, dengan tubuh penuh sayatan dan juga kuku-kuku kakinya yang sudah hilang. Sedangkan Dona, lengan sebelah kirinya sudah lenyap, tubuh penuh sayatan dan luka bakar juga jempol kakinya yang tidak ada juga.

"Mau apa kau!? PERGII!!" Teriak Nia

Raga tak mempedulikan teriakan itu, dengan tatapan yang masih terus menatap Nia tajam. Dia kemudian menginjak kaki Nia dengan keras, teriakan keras pun keluar dari mulut Nia.

Tak sampai di sana, Raga mengambil tongkat baseball kemudian menghantamkan tongkat itu pada bahu Nia dengan keras.

"ARGHH AMPUN!!"

Kemdian Raga memukul kepala Nia dengan keras menggunakan tongkat itu. Darah merembes keluar dari kepala Nia. Raga kemudian beralih ke Dona, dia langsung saja memukul kepala wanita itu dengan keras. Lalu dia juga menyayat lengan Dona menggunakan belati milik Kakeknya. Di sel itu hanya terdengar suara teriakan Dona dan Nia saja. Di rasa sudah puas, Raga keluar dari sana.

"Kau tidak akan menghabisi mereka cucuku?" tanya Tom

"Tidak, menyiksa mereka sudah cukup membuat ku puas. Selebihnya aku selahkan pada kalian saja."

RAGA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang