Extra Part

5.6K 230 23
                                    

"Ayah bangun Yah," ujar Raga

"Ayahh ihh bangun," Raga menggoyangkan badan Mario yang bergerak kesana kemari, Raga pikir mungkin Ayahnya sedang mimpi buruk.

"AYAH!!" karena sudah kesal akhirnya Raga berteriak tepat di telinga Mario sehingga pria itu langsung bangun dengan terkejut.

"Ayah kenapa?" tanya Raga bingung melihat reaksi Mario

"Raga?" ujar Mario tak percaya

Mario langsung saja memeluk Raga dengan erat seakan-akan Raga akan pergi jauh darinya.

"Syukurlah kamu baik-baik saja, Maafkan Ayah." ucapa Mario yang membuat Raga kebingungan

"Ayah kenapa sih? bangun tidul kok malah ngomong ngelantul." ujarnya

"Ayah mimpi kalau kamu sama Bunda pergi terus Ayah malah milih Dona sama Nia. Terus pas ketemu ternyata selama ini Dona dan Nia jahat. Lalu mereka nyulik kamu, terus kamu tertembak. Dan Ayah berusaha nolongin kamu agar bisa menebus kesalahan Ayah dulu." jelas Mario

"Kayaknya kalena kepala Ayah ketiban buah dulian otak Ayah jadi gesel ya?" tanya Raga polos

Mario melotot, "Heh!! kepala Ayah ketiban buah Durian juga gara-gara kamu sama Edwin yaa,"

"Yaudah ah, Ayah banyak omong. Ayo kita salapan, Bunda sama yang lain udah nungguin dali tadi." Raga memegang tangan besar Mario dan menariknya untuk pergi ke meja makan

Mario sangat bersyukur jika kejadian hanyalah mimpi saja. Jika itu benar-benar terjadi Mario tak habis pikir.

Jadi, maksudnya tuh dari awal pas Rora di usir sama Mario sampai kejadian si Raga sama Mario di tembak si Dona. Itu semua tuh cuman mimpi yang di alamin sama Mario. Jadi, kejadian itu gak benar-benar ada dan itu hanya ada di mimpi saja.

Tapi Dona, Diaz, dan Nia itu memang ada. Dan Doan yang hamil di luar nikah itu juga benar. Dona dan Nia yang berusaha merebut perhatian Mario juga benar. Hanya saja yang lain tidak ada. Kalo Diaz? pria yang satu itu aslinya sangat baik tidak jahat. Bahkan dia langsung menikahi Dona setelah tau jika Dona sedang mengandung, meski Dona masih belum menerima dirinya.

ngerti ga? intinya semua yang di alamin dari part pertama itu cuman mimpi Mario aja ya :)

"Kenapa lama sekali?" tanya Rora begitu melihat Raga dan Mario duduk di kursi

"Ayah susah di banguninnya, mana pas bangun ngomongnya ngelantul lagi." jawab Raga

"Ngelantur gimana?" tanya Tom

"Sudahlah, lebih baik jangan di bahas lagi pula itu hanya mimpi." ujar Mario

Mereka pun tak membahasnya lagi dan melakukan sarapan di pagi yang tenang itu.
Setelah sarapan mereka berkumpul di ruang Keluarga sebelum Isal memberitahu mereka jika Dona dan Nia mendatangi Mansion mereka lagi.

Bagi penghuni Mansion itu, Dona dan Nia yang sering berkunjung sudah biasa.

"Kenapa lagi? kalian tidak bosan selalu mencari perhatian terus pada Mario dan kami?" sindir Marsyel

"Tidak, kami kemari hanya ingin meminta maaf karena perbuatan kami selama ini. Kami tau jika kami salah, padahal kami sudah memiliki Diaz sebagai Kepala Keluarga tapi kami malah mencari yang lain." ujar Dona

"Baguslah jika sudah sadar." celetuk Edwin

"Nia juga minta maaf karena pernah membully Raga dulu." tambah Nia

"Iya," balas Raga singkat. Meskipun dirinya sudah memaafkan perbuatan Nia yang membully nya dulu, tapi Raga masih tak bisa melupakan kejadian itu.

Karena pembullyan itu Raga mengalami koma di Rumah Sakit, karena Dona saat itu membenturkan kepala pada dinding di gudang dengan keras beberapa kali.

"Sudah itu saja? bisa kalian pergi dari sini? kami ingin menghabiskan waktu keluarga." usir Tina secara halus

Dona dan Nia yang di sindir pun berpamitan dan bergegas pergi dari Mansion Mario.

Mario menghela nafasnya lega, "Akhirnya Keluarga kita sekarang damai. Dan aku bersyukur karena mimpi itu tidak benar-benar terjadi." lanjut Mario dalam hati

"Ya, Laga juga senang banget. Akhilnya Nia gak belusaha lebut Ayah buat jadi Ayahnya dia."

Mereka sekeluarga pun berpelukan dengan senyuman yang mampu membuat orang-orang iri melihat keharmonisan Keluarga Rasendriya.












....




apa kabar? maaf ya bru sempat up extra part nya. Cerita Raga benar-benar udaa selesai sampai sini. maaf jika endingnya tidak sesuai, karena dari awal saya memang sudah menentukan jika endingnya akan seperti ini.

setelah cerita Raga selesai, saya akan mempublikasi cerita baru lagi.
makasih udaa setia sama karya² yg saya buat, terima kasih banyak. Kalau tanpa kata² semangat kalian saya ga mungkin bisa sampai di sini. sedikit cerita waktu saya pertama kali buat cerita, saya ga percaya diri karena cerita saya ga sebagus cerita org lain. tapi makin ke sini saya jadi percaya diri sm karya² saya, ya meskipun masih bnyk kekurangannya.

oke deh, see you di cerita sy yg lainnya 💙💙

RAGA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang