•|| RAGA 26 ||•

3.4K 203 9
                                    

"Siapa dalang dari semua ini Ayah?" tanya Marsyel

Tom tersenyum miring, "Kalian akan tahu, kita ikuti saja alurnya."

"Si Opa mah sok bikin orang penasaran wae,"

"Diam Cakra,"

"Iya iya Cakra diem." Cakra menutup mulutnya rapat-rapat.

"Kalian mulai sekarang berhati-hatilah,"

Semua yang ada di sana mengangguk, setelah pembicaraan serius itu mereka kembali mengobrol biasa hawa di sana juga sudah membaik tidak menegangkan seperti tadi.

Tap

Tap

"Ayah?"

"Ingat juga kau dengan Ayahmu ini, Ayah berkunjung bukannya di sambut tapi kau malah pergi ke luar negri dan meninggalkan anak-anakmuyang sedang ada di Rumah Sakit." sindir Tom. Sepertinya bakat sindir menyindir Tom turun ke Edwin, karena Mario dan Aurora tidak seperti itu.

"Maaf, Nia kemarin merengek karena ingin pergi ke Singapura. Maka dari itu aku menurutinya Ayah." balas Mario

"Yaya baiklah, lebih baik kau istirahat. Dan kau," Tom menunjuk Dona

"Kau sebaiknya menjauhlah dari Putraku."
lanjutnya

"Ayah! jangan berbicara seperti itu pada Dona, bagaimana pun Dona adalah sahabatku." bela Mario

"Sahabat apa sahabat tuh," ejek Edwin

"Edwin!!"

"Sudah, cepat kalian pergi dari sini." usir Marsyel

Mario, Dona, dan Nia pun meninggalkan ruang Keluarga.

"Mengganggu pemandangan saja." gumam Tom

"Opa akan suruh bawahan Opa untuk mencari Bunda kalian. Jangan lupa juga, kalian harus berhati-hati dan lindungi Raga dengan baik."

"Ada apa dengan Raga Opa?" tanya Eron

"Mereka juga mengincar Raga, maka dari itu Opa akan menyuruh beberapa suruhan Opa untuk mengawasi Raga dari jauh."

"Baik Opa,"

"Yasudah kalian bisa lakukan kesibukan kalian lagi."

Mereka pun meninggalkan ruang Keluarga. Sementara di sebuah kamar, ada seorang wanita yang kini tengah menahan amarahnya.

"Sialan, Kakek tua itu pasti sudah mengetahui rencana ku. Aku harus cepat melakukan sesuatu,"

•|| RAGA ||•

  "Laga kangen sama Bunda." gumam Raga sambil memandang langit malam dari balkon kamarnya.

Hari sudah larut malam, dan Raga tidak bisa tidur. Maka dari itu dia berdiam diri sambil memandang langit malam yang indah dari balkon. Dirinya juga sangat merindukan Aurora, dia berdoa semoga Bundanya baik-baik saja.

"Hfft, Laga gak bisa tidul. Biasanya kalau Laga gak bisa tidul Bunda suka puk-puk Laga. Tapi sekalang Bunda gak bisa,"

Bibirnya mengerucut kemudian teringat Mario, apa Ayahnya belum tidur? Raga ingin tidur bersama Ayahnya. Semenjak pindah ke sini, dia belum pernah pergi ke kamar Ayahnya.

Raga meninggalkan balkon dan melangkah pergi menuju kamar Mario.

"Ayah." panggil Raga sambil mengetuk pintu kamar

"Ayah udah tidul?" panggil Raga lagi

Ceklek

"Raga? kok kamu belum tidur?" tanya Mario sambil menyamakan tingginya dengan Raga

"Laga tidak bisa tidul, makanya Laga ke sini. Laga mau tidul baleng Ayah, Laga kan belum pelnah." jawab Raga

Mario mengusap rambut anaknya gemas kemudian menggendongnya, "Yaudah Ayo, kebetulan Ayah juga baru selesai mengerjakan urusan kantor."

Mereka kemudian berbaring di kasur, "Bunda udah ketemu?" tanya Raga

"Belum, Raga sabar ya Ayah jugs sedang berusaha untuk mencari Bunda. Raga berdoa semoga Bunda cepat di temukan dan kita bisa bersama - sama lagi."

Raga mengangguk, "Iya Ayah."

"Ayah, puk-puk Laga. Biasanya Bunda yang puk-puk, tapi Bunda gak ada jadi sama Ayah aja. Ayah mau?" tanya Raga

"Mau dong, Apa sih yang enggak buat anak Ayah ini." Mario mencium gemas pipi chubby Putra bungsunya kemudian menepuk pantat anak itu agar segera tidur.

Sedangkan Raga sedang memainkan telinga Ayahnya, Mario pun membiarkannya selagi anaknya itu anteng. Lambat laun rasa kantuk pun mulai menyerang Raga. Perlahan mata anak itu mulai tertutup seiring dengan dengkuran halus yang keluar dari bibir mungil yang semerah cherry itu.

Mario mencium kening Raga, "Selamat tidur anak Ayah....dan maafkan Ayah."

Mario pun memeluk erat tubuh Raga, kedua anak Ayah itu pun tertidur dengan lelap sampai pagi datang.



TBC

hallo semua, akhirnya jia up lagi yeayy, maafin baru bisa up. Lagi sibuk belajar buat ujian nih.
kalian juga semangat ujiannya ya💙
part kali ini pendek gak papa ya.

RAGA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang