Deru ombak terlihat pasang kala senja datang, angin pun cukup kencang bahkan sangat terasa menerpa tubuh hingga serasa dingin.
Semburat orange senja pun tak luput menghiasi langit bahkan warna biru seakan kalah dengan situasi senja sore ini.
Tanpa disadari lelaki bertubuh tegap dan kekar berbalut kemeja biru laut yang ia gulung ke siku tak lupa dasi navy yang telah kendor menghiasi tubuhnya.
"Selamat hari jadi kita, ini tahun ke-15, aku masih mencintaimu" gumam pria itu.
Air mata jatuh dari sudut mata pria tegap itu, matanya terpejam mengingat hari itu.
"Zee, loe kenapa bawa gue ke Ancol sih"
"Diem deh, nurut Napa dah" Lelaki itu masih berusaha menarik tangan sang puan.
"Lah kenapa kita berhenti di jembatan loe mau ajak gw bunuh diri ya Zee gara-gara ga bisa bayar UKT"
"Anjing loe la, gw ga akan tega ya ajak bunuh diri anak pengacara Batak yang kondang"
"Trus loe kenapa ajak gw kesini"
Azizi mulai mengatur napas dan menatap mata Olla. Sungguh mungkin akan menjadi hal konyol bahwa dia jatuh cinta dengan gadis pelawak ini. Tapi percayalah dengan suasana semburat senja dan hembusan angin yang menerpa rambut panjang Olla.
"Febriolla Boru Sinambela, mungkin aku hanya anak biasa aja yang beruntung bisa kuliah karena beasiswa di yayasan opung kamu, dan kebetulan bisa menjadi temanmu tapi izinkan aku dari lubuk hati mau kan kamu mengikat status pertemanan kita menjadi sepasang kekasih"
Melihat itu mata Olla berkaca-kaca, tak pernah menyangka teman yang ia kenal 2 tahun lalu semasa ospek dan kebetulan satu jurusan ternyata mengungkapkan perasaannya di bawah langit senja.
"Gw mau, eh aku mau Zee"
Tanpa aba-aba Zee langsung bangkit dan memeluk Olla. Didekaplah tubuh yang lebih pendek darinya. Dan Olla pun membalas tak kalah rapat detik itu juga ia akan mendeklarasikan dada bidang Azizi Aksan Asadel menjadi tempat ternyaman di hidupnya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASA RASA DAN KARSA.
FanfictionMaaf aku tidak bisa menghadang deru ombak takdir itu -Azizi Aksan Asadel Jika kamu tidak bisa menghadang ombak takdir itu seharusnya dulu aku bisa berenang sendiri melawan ombak takdir itu -Febriolla Sinambella Dan percayalah aku yang sebenarnya ten...