7 orang laki-laki berkumpul dalam sebuah ruangan yang sama dengan Azizi dan Zafran kemarin. Kepulan asap rokok begitu sangat jelas dan banyak kali ini. Iringan musik lagu band-band era 70an begitu indah diputar di sebuah tip kuno.
cetek!
Tip itu dimatikan dengan telapak tangan yang penuh cincin.
"Ran, kenapa dimatiin sih nyet" keluh salah satu dari 7 orang termasuk Zafran.
"Gue ngumpulin kalian pada di sini bukan buat muter lagu sama ngudud""Trus mau apa sih" teriak seseorang yang juga ikut berkumpul di sana.
"Buat ancurin keluarga Gracio Sinambela"
"Anjing, jangan gila lu ran dia konglomerat di Jakarta, kita anak Bekasi sok sok ye banget dah"
"Diam lu Evan, Apa lu lupa bokap lu mati karena apa, karena proyek ilegal Gracio kan"
Seketika Evan terdiam mengingat fakta ini.
"Ran, udah lah kenapa kau cari masalah dengan si Cio itu" ucap teman Aran dengan logat Batak."Chiko Siallagan, masih ingat adek lu sekaligus istri sirih Vito Sinambela yang ga diakui dan akhirnya adek lu bunuh diri karena Vito ga mau mengakui anak di dalam kandungan Chika."
Lagi dan lagi Zafran menamparkan fakta tentang keluarga Gracio Sinambela.
"Dan Oniel Pratyatno Budin, masih ingat Bokap lu mendekam dipenjara karena akal licik Gracio di pengadilan karena sengketa tanah."
Zafran pun berjalan menuju temannya satu persatu ke arah teman-temannya
"Floran Adio, gue tau kehilangan sosok ibu adalah hal paling menyakitkan ketika Shani Indira memllih keluarga barunya dan menelantarkan lu, itu masih buat sakit hati kan. Bahkan kematian om vino pun juga ga wajar. Apa lu ga pengen buat ayah lu tenang bro akan keadilan"
Zafran pun menatap Floran dengan tatapan tajam dia tau floran masih menyimpan rasa sakit atas perselingkuhan Shani dan Gracio.
"Mirza Hakim Kusuma, ga capek lu kerja jadi sopirnya Gracio selama 7 tahun terakhir ini. Gue tau dia semena-mena kan. Dia jarang memanusiakan manusia kan dia lebih sayang ke anjing-anjingnya daripada supirnya yang rela kehujanan mengganti ban mobil di tengah hutan dan keadaan malam gelap gulita"
"Dan yang terakhir teman gue dan seharusnya adek gue sih lu. Christian Sinambela eh maaf Christian Geonardo. Anak hasil pemerkosaan Gracio Sinambela dengan wanita asisten rumah tangga yang malang Gita Sekar. Chris dia manusia bejat bahkan iblis minder. Apa lu ga mau membalas dendam atas kedepresian Tante Gita."
Zafran menepuk pundak Christian, dia melangkah pelan dan mengambil sebotol wine lalu menuangkan di gelas sloki.
"Dan Gue Zafran Panglima Preman Jakarta, gue anak Gracio Sinambela dari istri pertamanya. Ibu gue mati karena persengkongkolan antara Cio dan Shani. Mereka ngebuat berita gue juga mati. Dan gue harus mendekam di panti asuhan" Zafran pun meneguk wine itu.
"Di sini gue mohon kita bersatu hancurin mereka"
6 orang teman Zafran sebut itu hanya diam
"kenapa takut kalian, payah."
"Enggak, gue mau" Floran ya anak Shani dan Vino, anak yang ditelantarkan oleh ibunya dan kematian ayahnya yang tak wajar.
"Gue tanya Flo, gue butuh alasan yang kuat karena ini bakal jadi misi terbesar di hidup gue dan bahkan kalian semua jika kalian mau"
"Gue cuma pengen tau kenapa seorang ibu memilih meninggalkan anaknya dan memulai kehidupan tanpa rasa bersalah".
Zafran pun paham akan hal itu ia langsung memeluk floran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASA RASA DAN KARSA.
FanfictionMaaf aku tidak bisa menghadang deru ombak takdir itu -Azizi Aksan Asadel Jika kamu tidak bisa menghadang ombak takdir itu seharusnya dulu aku bisa berenang sendiri melawan ombak takdir itu -Febriolla Sinambella Dan percayalah aku yang sebenarnya ten...