Olla langsung menatap Azizi dengan tatapan penuh arti.
"Kenapa kalau memang ga bisa bercerita tak apa, dan kamu Callie jika memang dirasa bunda mu belum mampu bercerita alangkah baiknya kamu harus memahami itu ya nak"
"Tunggu Zee kata siapa aku belum mampu bercerita."
Olla masih syok dengan penangkapan Azizi, sekarang dia dan Callie berada di kamar kostnya. Dengan ditenangkan oleh tetangga sekitar.
"Nak Olla yang tabah ya, saya selalu percaya mas Azizi anak yang baik saya kenal dia dari jaman masih SMA"
"Ga mungkin bang Azizi kek gitu kak Olla"
kalimat-kalimat itu tak menguatkan Olla, para tetangga tak tau jika korban itu adalah opung Olla.
Namun selang beberapa menit datanglah Gracio dan Shani.
"kau tak apa nak, kau harus ikut papa sekarang dan kau harus pulang"
"betul sekali, lla mama khawatir kalau kamu tetap di sini" ucap Shani begitu lembut.
Akhirnya Olla menyetujui permintaan itu, dia kembali ke rumahnya, rumah yang ia tinggalkan demi bisa menikah dengan Azizi.
"Tau kan kau, orang yang kau nikahi itu orang yang membunuh opung kau Olla" ucap Gracio dengan logat bataknya.
"mas udah, anak kita baru saja pulang"
"Biar dia tau Shani, mamaknya tiap hari menangis merindukan dia tapi dia malah memilih menikah dengan laki-laki yang tak jelas asal-usulnya mana hamil duluan pula. Kau tau lla papa mu ini malu sekali jika ada acara pesta keluarga apalagi orang yang kau nikahi ini bukan orang Batak, beda agama pula. Dan pembunuh bapak aku"
Olla terdiam dalam hatinya dia masih yakin bahwa Azizi pasti tidak melakukan itu. Dia masih yakin karena Azizi tidak bisa menyetir mobil mana mungkin dia melakukan tabrakan.
"Pah aku yakin suami aku ga akan melakukan tabrak lari""Ingat Olla suami bukan hanya tabrak lari tapi dia menusuk opungmu. Kau masih ingat ada luka tusuk di jasad opungmu"
Olla terdiam mana mungkin Azizi melakukan itu.
Namun seketika terdengar suara tangis Callie yang begitu keras."cupcupcup bunda di sini nak"
Gracio menghela nafas dia memandang Callie dengan tatapan tak suka.
"mungkin dia haus lla, coba kamu kasih asi" saran Shani."nggak mah biasanya jam segini dia pasti nangis trus digendong ayahnya langsung diem"
Gracio yang muak langsung pergi.
"mohon maklumi papa kamu ya lla"
"iya mah Olla ngerti, maafin Olla juga ya mah, maaf Olla ga bisa jadi yang kalian inginkan. Dan maaf kedatangan aku dan Callie malah bikin papa dan mama ga nyaman""Kata siapa mamah seneng banget, bisa main sama cucu mamah. Sini biar mamah gendong si gembul"
Satu mingu Azizi di penjara namun Olla dilarang keras menjenguk suaminya. Bahkan Gracio memperketat keamanan rumah agar Olla tidak keluar.
Jika ditanya apakah Gracio menyukai kehadiran Callie jawabnya tidak, bahkan untuk memandang Callie pun ia tak sudi.Olla kebingungan apa yang ia harus lakukan, dia masih ingat Azizi mengatakan bahwa Jasson yang menabrak lari opungnya sewaktu ditangkap polisi.
Olla pun mempunyai ide agar Jason langsung untuk menjelaskan di keluarganya agar mereka tidak salah paham akan Azizi. Dia menelepon Jasson dan menyuruhnya datang.
"Jass, makasih ya udah mau datang ke sini"
Jasson tersenyum dan Gracio hanya diam, dia hanya ingin melihat sebagaimana putrinya membujuk dia.
"no problem Olla but kamu harus dapat yang lebih baik dari Azizi"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASA RASA DAN KARSA.
FanfictionMaaf aku tidak bisa menghadang deru ombak takdir itu -Azizi Aksan Asadel Jika kamu tidak bisa menghadang ombak takdir itu seharusnya dulu aku bisa berenang sendiri melawan ombak takdir itu -Febriolla Sinambella Dan percayalah aku yang sebenarnya ten...