Mulai menerima apa itu takdir yang getir.

302 41 2
                                    

Dengan keberaniannya dia membuka luka itu. Air mata yang ia pikir telah kering karena terbiasa menangis tapi hari ini kala ia membuka luka itu kepada sang puan, dia tetap lemah dan menangis.

Azizi meninggalkan Olla menangis di ruang tamu. Dia masih berjanji kepada Callie membuatkan susu jahe, Azizi berharap Callie tak mendengarkan percakapan tadi. Azizi tau mau Callie ikut bersedih.

Azizi pun menghapus sisa air matanya. Ia tarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya
"Yok bisa yok"

Tok!!
"Callie ini ayah"

Ceklek
"Kenapa dikunci"

"Gpp"

"Malam ini bunda kamu tidur sama Callie, nih susu jahenya"

"Tapi yah Callie ga mau tidur sama dia"

"Di sini cuma ada 2 kamar, kamu harus ngertiin dong"

Entah Callie menjadi berpura-pura tuli dan langsung menutup pintu itu

"Callie kamu kok gitu sih, sejak kapan kamu kek gitu sama ayah. Nak ngertiin dong jangan egois"

Olla mendengar itu pun langsung menghampiri Azizi

"Zee gue gapapa kok tidur di sofa"

"Ah gini aja bundanya Callie mending tidur di kamar saya, bisa saya yang tidur di sofa" Azizi sengaja mengunakan bahasa formal walaupun Olla mulai kembali seperti dulu.

"Tapi"

"Gapapa saya tidur di sofa oh iya masuk aja kamarnya udah bersih kok"

Olla pun mengangguk dan tersenyum

"Good night ayahnya Callie" ucapan itu sangat lirih tapi Azizi mendengarnya.

"Tunggu dulu, ini susu jahe jangan lupa di minum gelasnya taruh aja di kamar biar besok pagi saya bereskan"

"Makasih ya"

--------------

Pagi telah tiba, Azizi masih meringkuk di atas sofa dengan sarungnya. Badannya terasa sedikit tidak enak karena kehujanan semalam ditambah kesedihan kemarin.

Seperti dia akan mengambil cuti tak mungkin dia bekerja dengan situasi ini dia takut mengecewakan rasa masakannya jika terus memaksa untuk bekerja.

Pintu kamar Azizi terbuka menampakan Olla yang sudah terlihat fresh dengan wajah bangun tidurnya.

Mata Olla melihat Azizi yang masih meringkuk dan sedikit keheranan kenapa dengan Azizi.

Dengan sigap Olla mendekati Azizi dan menempelkan telapak tangannya.

"Astaga demam"

Callie pun yang membuka pintu kamarnya langsung kaget kala telapak tangan Olla menempel di dahi Azizi

"Ayah kenapa" Callie langsung panik, mendengar suara itu Azizi terbangun.

"Ayah gapapa sayang cuma demam biasa kok nanti juga sembuh toh ayah udah izin ga kerja" suara serak khas bangun tidur dengan matanya yang masih terpejam menahan pusing

"Kita ke rumah sakit aja ya" usul Olla

"Ga usah bundanya Callie nanti saya suruh Callie beli obat di warung juga sembuh kok"

"Yah kalau gitu Callie beli bubur ya sama obat pakai uang Callie aja. Callie pamit" Callie pun langsung segera pergi. Dia sangat panik jika menyangkut kesehatan ayahnya.

"Zee, maafin gue ya"

"Gapapa ini cuma sakit kecil ga usah merasa bersedih, oh iya nanti kamu pesen ojek online aja ya buat ke mobil kamu semalam. Maaf saya ga bisa anter"

 ASA RASA DAN KARSA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang