Kali ini Azizi berlari kencang menyusuri lorong rumah sakit, dia tak perduli Olla di mana. Yang pasti setelah mendapatkan kabar itu dia langsung segera mengambil pakaian dan bergegas menaiki motornya.
Kakinya gemetar, kala melihat tulisan ruangan IGD. Dia memberanikan melangkah. Keringatnya bercucuran.
"Dengan Ayahanda Callista" Azizi segera menoleh ke sumber suara itu.
"Iya sus, saya ayahnya. Di mana putri saya"
"Putri anda masih ditangani oleh dokter jaga IGD, saya mohon tolong lengkapi berkas administrasi agar putri bapak segera kami proses secara lebih lanjut lagi"Azizi segera mengisi formulir dan berkas-berkas di administrasi dengan sedikit kesulitan, dia sedikit bingung karena dia tidak fokus.
"Zee"
"Olla"
"Sini biar aku isi semua datanya, aku tau kamu ga fokus"
Azizi langsung bangkit dari duduknya dan ingin sekali menemui Callie. Namun dokter jaga itu langsung keluar.
"Di sini ada keluarga pasien Callista"
"Ya saya ayahnya dokter"
"Untuk saat ini saya masih menunggu bantuan dokter spesialis mata untuk kelanjutan putri anda"
Bagai disambar petir, mendengar penuturan dari dokter itu. Azizi tidak bodoh Azizi paham bahwa mata indah anaknya itu sedang ada apa-apa.
"Tapi anak saya ga kenapa-kenapa kan dok"
"Anak bapak mengalami luka parah di bagian matanya, saya belum berani mendiagnosa apakah penglihatan terganggu karena itu bukan wewenang saya. Tapi yang pasti luka di mata anak bapak cukup parah dan mohon bersabar ya pak" Dokter itu menepuk pundak Azizi.Kaki Azizi begitu lemas dan terjatuh tak peduli banyak pasang mata yang melihat dia menangis di lorong rumah sakit. Dia berharap penglihatan Callie tidak terganggu, Callie masih terlalu kecil menerima kenyataan pahit jika penglihatannya terganggu. Dia juga belum siap melihat anaknya terluka akan takdir ini.
Ting!!!
Dering SMS dari hp Azizi terdengar, Azizi langsung merogoh dan terkejutnya membaca pesan dari nomor yang tidak ia kenal
081974739738xxx
Bagaimana kejutannya Azizi Aksan Asadel? Suka? Sudahkah kau tertawa melihat anakmu itu-GRACIO SINAMBELA
"BAJINGAN!!!!" TERIAK AZIZI.
Azizi menangis histeris, ketakutannya terjadi dan kenapa pada Callie. Di sini Callie tidak bersalah sedikitpun.
Olla pun yang telah selesai menyelesaikan administrasi dibuat kaget dengan teriakan dan tangisan Azizi yang sangat terdengar jelas di resepsionis.
"Zee kenapa, Callie kenapa" Olla begitu panik.
Azizi terdiam memandang Olla, dia benar-benar merubah tatapan teduh itu menjadi tatapan benci dan marah.
Ia segera bangkit
"Jauhi aku dan Callie Olla, dan aku segera mengurus perceraian kita secara resmi"
Olla bingung dengan maksud Azizi
"Kamu apa-apaan sih Zee, kalau aku punya salah kamu ngomong. Dan kamu nyuruh aku jauhin Callie, itu ga bakalan terjadi walaupun aku mati. Aku ibunya Zee."
Azizi masih diam dan menatap Olla dengan tajam. Azizi langsung memberikan ponselnya itu.
"Baca Febriolla Sinambela baca anak aku sekarang celaka karena BAJINGAN itu"
Olla langsung menampar Azizi, hatinya masih tak terima kala ayahnya dibilang BAJINGAN.
"Ga mungkin itu papa aku ya, papa aku ga akan sekejam itu ya Azizi Aksan Asadel"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASA RASA DAN KARSA.
FanficMaaf aku tidak bisa menghadang deru ombak takdir itu -Azizi Aksan Asadel Jika kamu tidak bisa menghadang ombak takdir itu seharusnya dulu aku bisa berenang sendiri melawan ombak takdir itu -Febriolla Sinambella Dan percayalah aku yang sebenarnya ten...