Azizi tau Olla di luar ruangan ini, sejak kapan dia di ruangan itu.
Cklek!
"Zee" gumam Olla, dia tidak berani menatap Azizi dia takut dan bersalah.
"Dari kapan di sini"
"Dari tengah malam, maaf ternyata benar papaku dalang dari semua ini"
"Cukup aku tak mau membalas itu, sepertinya kita memang harus pisah"
"Tapi"
"Tidak usah dibahas, tolong bantu Callie untuk membersihkan dirinya. Dia sudah dewasa tak pantas jika aku yang melakukan itu"
Azizi pergi meninggalkan Olla. Dia muak dengan hal ini, lebih baik menjauh dari Olla adalah salah satu jalan terbaik untuk saat ini.
_______
Ceklek!
"Ayah"panggil Callie.
"Bukan bunda nak, selamat pagi"
Jujur Callie bingung apa dia harus membenci bundanya lagi. Apa dia harus marah seperti ayahnya."Bunda tidur di luar ya kemarin malam" Callie berusaha meraba mencari keberadaan Olla.
Olla yang paham langsung mendekat.
"Iya sayang maaf, sekali lagi bunda bikin kalian kecewa"
"Ah aku paham bunda, pasti bunda dekat dengan papa bunda. Itu naluri sebagai anak. Dan aku paham ayah marah karena anaknya terluka itu juga naluri kan"
Olla tersenyum dia pikir Callie akan marah seperti azizi.
"Sekarang bunda bantu kamu bersihin badan kamu"
Olla dengan telaten mengelap tubuh anaknya, dia sedikit takut jika terkena luka yang sebelum mengering. Diberi minyak telon juga untuk menghangatkan tubuh Callie. Ia juga mengganti pakaian Callie dan menyemprotkan parfum. Olla belum berani merapihkan rambut Callie karena masih ada perban yang membalut matanya. Jujur Olla menahan tangisnya betapa kejamnya papanya atas kelakuan brengsek
"Makasih bunda ternyata aku balik bayi lagi, makan aja harus disuapin ayah sekarang buat bersihin badan dan ganti baju harus dibantu bunda. Maaf ya aku ngerepotin kalian"
"Tidak nak, kamu ga bakal ngerepotin ayah" Tiba-tiba Azizi hadir.
"Iya benar kamu juga ga ngerepotin bunda"
Callie tersenyum, ia tau orang tuanya sedang tidak baik-baik saja. Ayahnya sudah bercerita bahwa ia akan berpisah dan bundanya akan berusaha merebut hak asuh.
"Ayah sini deh dekat Caliie" Tangan Callie berusaha meraba.
"Bunda juga"
"Callie udah tau kok masalah kalian, Kalau kalian memang pengen pisah gapapa tapi Callie mohon biar Callie tetep tinggal sama ayah ya Bun dan buat ayah ga boleh ya ngelarang Bunda buat Dateng ke rumah kita."
"Tapi Callie mohon tetep kompak ya"
Azizi menatap Olla begitupun Olla.
Azizi masih marah dengan kelakuan Gracio."Ayah janji nak, kebutaanmu akan dibalasdendamkan" batin Azizi.
--------------------------------------------
Di gubuk tua ini Azizi menunggu kedatangan seseorang. Tak peduli tentang Callie saat ini, ia pergi meninggalkannya bersama Olla.
Gubuk yang minim penerangan dan hanya diterangi lampu petromax. Azizi menunggu seseorang.
"Azizi Aksan Asadel saudara seperjuanganku" ucap seseorang itu bermantel coklat.
"Tumben ke sini, gimana kabar keponakanku" pria itu langsung melepas mantel itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASA RASA DAN KARSA.
FanfictionMaaf aku tidak bisa menghadang deru ombak takdir itu -Azizi Aksan Asadel Jika kamu tidak bisa menghadang ombak takdir itu seharusnya dulu aku bisa berenang sendiri melawan ombak takdir itu -Febriolla Sinambella Dan percayalah aku yang sebenarnya ten...