Shafira hilang

13 7 1
                                    

"Ya Allah, perasaan hari cepat sekali berlalu. Nggak kerasa, sehabis ini kita mau kemah." Shafira mengangguk membenarkan perkataan Shelly.

"Tari dan drama, sudah beres kan?" Shelly mengangguk, "sudah dong! Kalau masalah itu, tenang saja!"

"Alhamdulillah, kalau begitu."

Saat ini mereka sedang berada di masjid, baru selesai melaksanakan shalat Dzuhur.

Bel pulang sekolah telah berbunyi dari beberapa menit yang lalu. Semua murid pulang terkecuali anak kelas 10 yang akan mengadakan kemah, serta beberapa Kakak kelas mereka yang menjabat sebagai DA.

Berbeda seperti hari biasanya. Di hari Jum'at, sekolah akan dipulangkan lebih awal. Tepatnya setelah semua murid atau guru laki-laki selesai melaksanakan shalat Dzuhur, mereka sudah diperbolehkan untuk pulang.

"Fir. Kamu mau ke kantin dulu nggak?"

"Kamu mau?"

"Iya. Mau beli sesuatu."

"Yasudah, aku ikut."

Mereka berdua beranjak pergi untuk ke kantin, sebelum kembali ke kelas. Sembari menunggu Shelly yang tengah memilih-milih jajanan, Shafira duduk di kursi yang tersedia.

Setelah selesai, mereka pergi dari kantin. Tapi saat diperjalanan, Shafira mengajak Shelly untuk ke toilet sebentar, karena dirinya tiba-tiba ingin buang air kecil.

"Tunggu bentar ya Shelly." Shelly mengangguk, "iya. Aku tungguin kok."

Sembari menunggu Shafira, Shelly memainkan ponselnya agar tidak bosan. Ya, walaupun hanya sebentar.

Setelah menunggu hampir setengah jam, akhirnya acara perkemahan dimulai. Perkemahan dibuka dengan upacara pembukaan yang dilanjutkan dengan pembacaan materi dan tanya-jawab. Kegiatan pembacaan materi terpotong oleh waktu shalat Ashar. Setelah itu dilanjutkan lagi sampai sore, barulah mereka diperbolehkan untuk mandi dilanjutkan dengan melaksanakan shalat Maghrib berjamaah dan pembacaan ayat suci Al-Qur'an bersama-sama, bagi yang muslim.

Setelah shalat Isya, makan malam, dan pembacaan materi selesai dilaksanakan. Kini mereka memasuki acara selanjutnya, yaitu upacara api unggun dan pemasaran bet Bantara.

Semua orang, mulai dari murid, guru, serta wali murid yang menjenguk ikut menikmati acara tersebut. Mereka bahkan ikut menyanyikan lagu api unggun. Seluruh anak-anak kelas 10 melangkah maju agar jarak mereka sedikit lebih dekat dengan api unggun, dan duduk di tanah untuk menikmati pementasan yang sebentar lagi akan dilangsungkan.

Pementasan diawali oleh sangga pertama, yang mementas sebuah drama dan nyanyian daerah. Lalu dilanjutkan oleh sangga kedua, dan seterusnya. Sampai tiba dimana sangga 5, yaitu sangga-nya Shafira untuk maju.

Shelly, Sekar, Della, Triana, Lilyana, serta Okta, telah mengganti pakaian mereka. Mereka melangkah dengan anggun. Tapi tak lama, karena setelah itu sebuah drama dimulai. Selain berdrama, mereka juga menari ditengah-tengah dramanya.

Shafira, Erika, dan Salma duduk berdampingan, menikmati drama yang dilakukan oleh Shelly dan anggota yang lain.

"Dramanya keren ya. Dalam waktu yang terbilang singkat mereka bisa menampilkan sebuah drama yang se-keren itu," kata Erika tersenyum bangga menatap teman-temannya yang saat ini tengah mementaskan sebuah drama dan tarian.

"Iya loh. Bisa gitu yak. Kalau aku ikut, belum tentu bisa hapal naskahnya, hehe." Salma menyahuti.

"Sama, Sal."

Shafira hanya tersenyum tanpa membuka suara. Walau begitu, Shafira juga sebenarnya merasa bangga karena teman-temannya mau diatur. Mereka mau kompak dan saling mendukung satu sama lain.

Shafira Story [END!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang