Anti Perempuan (2)

123 12 0
                                    

Ada keinginan untuk tidak menilai perempuan dengan sembarangan. Jujur saja Wonwoo ingin dekat dengan kaum hawa, ingin bergaul dengan mereka karena ia tahu para perempuan juga memiliki kelebihan. Mereka mampu berdiri sendiri tanpa lelaki, mereka memiliki mental yang kuat kendati sensitif dan lebih bebas mengekspresikan perasaannya dibanding menahannya, mereka juga percaya diri akan apa yang mereka sukai. Setidaknya itulah yang Wonwoo dapatkan dari hasil pengamatannya selama ini tentang perempuan.

Perempuan itu juga penyayang. Seperti Maminya.

"Wonwoo, kamu udah ngerjain PR Matematika?" tanya gadis yang merupakan salah satu teman sekelasnya, Yena namanya.

Wonwoo menganggukkan kepala, "Sudah."

"Boleh ajarin aku gak? Aku gak paham ih, kamu kan pinter matematika."

Mau tidak mau Wonwoo mengajari Yena terkait PR matematika. Selesai mengajari Yena, Wonwoo merasa agak lelah karena tenaganya terkuras akibat berbicara terlalu banyak.

"Kamu beneran pacaran sama Eunha, ya?" tanya Yena tiba-tiba, tetapi Wonwoo tidak menjawab pertanyaan Yena.

"Dari gosip yang aku denger dari kelas sebelah ya, Eunha itu cewek gak bener lho. Dia menggunakan ketenaran dan tubuhnya untuk menggoda cowok agar mau di ajak "tidur" sama dia. Ngeri, kan?"

Wonwoo tidak merespon apapun. Baginya ini pernyataan yang sangat tidak penting.

"Daripada makin menjadi-jadi mending putus aja," tukas Yena, "Daripada pas kalian nikah mau gitu-gituan ternyata kamu main sama yang bekas. Kan bahaya."

Mikirnya kejauhan, oi.

"Nih ya kalau kamu gak percaya apakah dia masih perawan atau enggak, kamu tinggal lihat--

Wonwoo berdiri dari posisi duduknya lalu keluar dari dalam kelas.

Astaga ini sungguh menyebalkan! Selain menyebarkan rumor yang belum tentu benar perempuan juga suka mempengaruhi lawan bicaranya. Luar biasa buas!

Inilah salah satu hal yang membuat Wonwoo tidak ingin menghilangkan "anti perempuan" pada dirinya. Perempuan adalah makhluk yang berbahaya.

***

Sepertinya takdir senang mempermainkan Wonwoo, lagi-lagi gadis aneh bernama Eunha mengikutinya--Wonwoo merasa diikuti oleh tuyul saja rasanya--saat di depan gerbang sekolah lelaki itu menghentikan kedua langkah kakinya begitupula dengan si gadis. Wonwoo memandang lelah gadis bermarga Jung tersebut sedangkan Eunha melempar senyuman lebar, merasa tidak bersalah sama sekali.

"Kenapa?"

"Sekali-kali pulang bareng pacarlah. Masa gak boleh sih?" balas Eunha lalu gadis itu berjalan mendekati Wonwoo dan memeluk tangan kanan Wonwoo.

Wonwoo menghela napas pasrah lalu menjauhkan dirinya dari si gadis, "Jangan dekat-dekat. Kamu bau."

Eunha sangat terkejut dengan perkataan Wonwoo barusan, ia pun mencium seragam serta ketiaknya lalu berkata, "Gak bau, kok."

Ya emang gak bau. Itu cuman alasan biar kamu gak deketin aku. Tapi nyatanya kamu tetap deketin aku. Menyebalkan.

"Wonwoo ..." panggil Eunha. "Kamu suka gak sama aku?"

Gak.

Wonwoo mengganggap pertanyaan Eunha sebagai angin lalu, menjawab pertanyaan gadis itu bukanlah prioritasnya.

Eunha Story Colection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang