Na Jaemin

955 86 10
                                    

Cast:

Eunha (Gfriend)
Na Jaemin (NCT)

And, other....

***

Na Jaemin, dia adalah adik lelaki yang ku miliki satu-satunya. Adik ku yang paling menggemaskan namun dia juga adik ku yang sangat menyebalkan.

Dia alasan mengapa aku bisa marah dan dia juga alasan mengapa aku bisa berbuat baik kepada semua orang, termasuk kepada adik ku.

Dan hari ini, Jaemin mengajakku pergi jalan-jalan, karena dia bosan terus berada di rumah yang suasananya begitu sepi, hanya ada kami berdua di rumah sedangkan ayah dan ibu kami pergi ke luar kota Seoul untuk bekerja di cabang perusahaan mereka.

Kami terlahir dari keluarga kaya raya? Ya, tentu saja.

Eum aahh, aku tidak berniat menyombongkan diriku dan keluargaku. Aku hanya mengatakan faktanya.

"Aku tidak mau ikut, kau saja sendiri. Atau kau ajak saja temanmu."

Lelaki berumur enam belas tahun itu terlihat kesal, adik ku menghembuskan napas panjang dan mengembungkan kedua pipinya. Dan ya, aku mengaku jika Jaemin sangat imut. Sama seperti diriku, haha.

"Aku bosan jika mengajak teman-temanku. Ah menyebalkan!" rengek Jaemin.

Aku melotot ke arahnya, "Kau jauh lebih menyebalkan Jaemin!"

Dia kembali merengek, "Kakk!"

"Kau itu laki-laki, jangan bertingkah sok imut seperti itu," kataku. Aku juga sebal dengan Jaemin.

Ya walaupun dia memang terlihat sangat imut jika sedang kesal. Tapi aku sadar dia itu lelaki jadi dia tak harus bertingkah seperti anak kecil yang menggemaskan.

Kudengar decakan nyaring dari mulut Jaemin. Sudah jelas dia marah kepadaku, aku menatap datar dirinya itu. Aku sengaja sedikit mengabaikannya agar dia marah dan tidak lagi memaksaku keluar dari rumah.

"Ah sudahlah!"

Dia pergi menuju kamarnya lagi dan menutup keras kamarnya. Dia melampiaskan amarahnya pada pintu. Oh sungguh miris.

Aku tertawa kecil, melihat dia marah membuatku sedikit terhibur. Walaupun aku juga merasa bersalah.

***

"Kak Eunha, Nana ingin curhat sebentar. Kakak mau tidak mendengarkan curhatan Nana?"

Saat ini aku, Ayah, Ibu dan Jaemin sedang berkumpul di ruang keluarga. Biasalah Ayah dan Ibuku menyuruh kami berdua untuk menonton bersama di ruang keluarga. Padahal aku sangat terpaksa menuruti Ayah dan Ibuku. Tapi oleh di ruang keluarga terdapat banyak sekali camilan yang mengugah selera jadi aku mau-mau saja ke ruang keluarga.

Namun aku bingung, mengapa Ayah dan Ibu tidak terganggu yah akan pembicaraan kami?

"Curhatan apa?" hanya aku yang tertarik menanyakan apa yang ingin Jaemin katakan. Sedangkan Ayah dan Ibu masih asyik dengan tontonan mereka.

"Serius kau mau mendengarkan, Kak? Biasanya saja selalu ku paksa," Jaemin memandang dengan kedua mata yang mendelik ke arahku.

Aku berdecak. "Ck. Kau ini. Cepat katakan!"

Dia tampak girang. "Oh baiklah. Kakak dengarkan, ya?"

Aku mengangguk pelan, tanpa minat dan terpaksa. Aku hanya mau menyenangkan hati Na Jaemin.

"Ada seseorang gadis yang menyatakan perasaannya kepadaku."

Kulihat Jaemin mengerucutkan bibirnya seraya memandang ku dengan mata yang berkaca-kaca.

Eunha Story Colection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang