04.N

4.4K 224 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matahari semakin terik kini 2 insan yang sedang mengendarai motor dengan wajah yang satu menahan marah yang satu lagi cemberut. Siapa lagi kalo bukan Nabil dan Yira, sepanjang jalan yira menutup hidung dengan tangannya. Bau pesing membuatnya ingin muntah

Nabil, cowo yang ngompol karna ketakutan melihat segerombolan anak geng motor yang mendekati mereka. Awalnya dia pikir mereka akan menyerang tenyata mereka seorang kakek kakek yang sedang mengenang masa lalunya. Katanya dulu kakek kakek itu seorang geng motor, mereka menghampiri Nabil dan Yira karna ingin menanyakan jalan pulang. Ya kakek kakek itu lupa arah pulang.

Sekarang 2 insan yang saling berdiam an itu telah tiba di rumah yang sangat besar. Yira yakin rumah ini bisa di huniin 5 Rt

Melihat tunangannya diam sambil melihat kesana kemari membawa alamat~
eh maksudnya melihat kesana kemari seperti sedang menghitung kira kira berapa jengkal rumah ini Nabil, memutuskan untuk memanggilnya

"Ayo masuk" Yira langsung berjalan menghampiri Nabil, yang sudah didepan pintu

Saat mereka masuk mereka langsung disuguki oleh para pelayan yang bersejejer sambil membungkuk

"Selamat siang tuan.. nyonya" ucap para pelayan

"Anjay.. nyonya muda gw" ada sedikit rasa bahagian dalam diri seorang yira

"Kamu mau tunggu di ruang tengah apa ikut kekamar?"

"Mending gw di ruang tengah dari pada ikut lo! Bau pesing!"

Nabil menggaruk garuk belakang ehernya yang tidak gatal sambil
menyengir

"Oke tunggu aku ya" ucapnya dan dibalas anggukan

"Mari nyonya saya antar" ucap pelayan wanita. Jadi lah Yira diantar keruang tengah dan Nabil membersihkan dirinya di kamar

Gadis itu sempat terkejut dengan ruang tengah yang terdapat sofa dan tv, lampu yang cukup mewah, warna temboknya membuat ruangan itu cukup nyaman

"Nyonya mau saya buatkan apa?"

"Bayar gk?"

"Enggak dong nyonya"

"Lumayan" batinnya

"Oke gw mau susi terus minumnya... itu loh yang kopi mewah tea" ia sedikit lupa sama nama minumannya

"Kopi mewah?"

"Iya yang warna ijo itu"

"Kopi tidak ada yang warna ijo nyonya"

"Ihh yang ijo bukan kopinya tapi lambangnya itu warna ijo" mendengar ucapan itu membuat pelayan semakin bingung. Kopi lambang ijo?

"Maksud kamu starbucks?" Ucap seseorang membuat yira dan pelayan itu melihat kearahnya

Dia NabilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang