13. N

2.9K 130 17
                                    

Apartemen yang cukup besar dan elegan kedua sepasang suami istri itu berdiri menatap bangunan megah.

"Lo yakin ini apartemen yang lo beli?" Mata indah itu tak berhenti menatap kedepan

"Ini gede banget kita tinggal berdua?" Tanyanya lagi

"Hm ayo masuk" ucapnya melangkah lebih dulu

"Gila gede banget" gumam yira menatap sekeliling ruangan.

Melihat suaminya yang tengah duduk di sofa yira pun ikut duduk  disampingnya. kedua  Tangannya memijit-mijit kakinya yang terasa pegal sesekali melirik kesamping berharap suaminya peka.

Gadis itu berdecak sebal melihat Nabil yang tetap tak mengalihkan tatapannya dari hp nya.

"Aduh laper~" ucapnya dengan melas dan berhasil sang suami melirik kearahnya.

"Ayo cari makan" dengan senang hati yira mengangguk dan tersenyum.

Mereka berjalan keluar untuk mencari makan. Yira keluar gerbang lebih dulu sembari menunggu suaminya mengambil mobil. Di sela-sela tunggunya seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Tetangga baru ya?" Tanya seorang wanita dengan pria disampingnya mereka terlihat sangat mesra dengan wanita itu memeluk dengan kekasihnya.

Yira mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban.

"Kenalin nama aku misel dan ini suami aku namanya dano, kita juga baru aja pindah kemaren, ya kan sayang?" Wanita yang bernama misel itu memperkenalkan dirinya dan suaminya.

"Nama gue Yira" Membalas uluran tangan misel.

Suara klakson mobil mengalihkan pandangan mereka, Nabil keluar dari mobil dan berjalan kesamping istrinya.

Melihat tatapan bingung dari misel dan dano membuat yira memperkenalkan pria disampingnya.

"Ouh ya kenalin ini Nabil" ucapnya sedikit canggung.

"Kalian-- pacaran?" Tanya misel.

"Kita gk pacaran. Ya kan sayang?" Bukan! Bukan yira yang menjawab tapi suaminya. Pria itu tersenyum manis kearahnya sembari menggenggam jari-jari manis istrinya.

Yira tertawa paksa "ahaha i-iya ini suami gue"

Dano mengulurkan tangannya kedepan Nabil "gue dano"

"Nabil" Membalas uluran dano.

"Ini istri saya nama bee" ucapnya tersenyum kearah sang istri.

"Bee?"

"Iya itu panggilan sayang, dia manis kaya madu jadi saya panggil dia bee" misel tersenyum canggung mendengar gombalan suaminya.

Nabil menunjuk kearah istrinya "Kalo yang ini pait cocoknya dipanggil apa-- Aaaaaa" Teriaknya ketika merasakan kakinya diinjak oleh wanita yang disampingnya.

Yira melotot tak ikhlas, suami mana yang dengan enteng mengatai istri nya sendiri!

Menahan agar tidak marah yira memeluk lengan suaminya sedikit kencang.

"Kalo gitu kita pergi dulu ya, assalamualaikum" ucapnya menahan kesal

"Wa'alaikumsalam"

"Sayang mereka romantis banget ya" puji misel melihat yira dan suaminya memasuki mobil.

Tidak ada percakapan apapun diantara mereka, Yira yang asik dengan ponselnya dan Nabil yang fokus menyetir sesekali melirik istrinya dan berdecak sebal.

Tak lama mobil berhenti membuat sang istri menatap kesamping dimana ada warung seblak, matanya membinar namun, ketika ia membuka pintu mobil pintunya terkunci.

Dia NabilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang